Singapura adalah negara tropis yang menjadi habitat sekitar lebih dari 40 spesies semut.
Di negara ini juga terdapat komunitas kolektor semut.
Meski anggota sedikit tetapi komunitas ini berkembang.
Ants Singapore, adalah salah satu komunitas yang memillki grup di Facebook.
Anggotanya mencapai 380 orang dan memilki visi untuk menjadi tempat pecinta semut,
Para anggotanya berbagi tip bagaimana menangkap dan mengembangkan semut secara mandiri.
Kebanyakan semut yang hidup di Singapura tidak berbahaya.
Bagi kebanyakan orang semut adalah hewan gangguan dan melalui komunitas serta gerakan ini ingin mengubah pandangan orang terhadap semut.
(BACA JUGA Setelah 10 Jam Uztaz Solmed Diinterogasi, Petugas Kepolisian Imigrasi Singapura: "Kamu Bersih, Kamu Clear")
"Saya ingin orang melihat semut secara berbeda," kata Chris Jester Chan, seorang sopir Uber berusia 29 tahun yang juga anggota Ants Singapore.
"Sekarang, banyak orang masih berpikir bahwa semut adalah hama. Akan tetapi dengan pendidikan yang cukup, saya bisa mendidik mereka bahwa menjaga semut bisa dilkukan agar mereka tidak mengganggu," katanya kepada Reuters Television yang dikutip Grid.ID.
Chan tinggal di seberang perbatasan Singapura, tepatnya di kota Johor Bahru, Malaysia Selatan.
Ia dan keluarganya sudah memelihara hingga 30 koloni semut yang diletakkan di tempat khusus.
Helen Teh, ibu Chan, mengatakan bahwa dia penasaran mengapa anaknya itu membutuhkan banyak pasir dan kayu di rumah mereka.
Setelah diselidik ternyata pasir dan kayu dipakai sebagai sarang buatan semut yang ditangkap.
Chan mempromosikan dan mengenalkan hobinya melalui Facebook.
Di akun ini Chris Jester Chan juga menjawab pertanyaan dari anggota lain tentang perawatan semut.(*)