Grid.ID - Stigma publik terhadap dunia Teknologi Informasi (TI) kerap membuat orang awam enggan menyentuhnya.
Kerumitan coding, penggunaan bahasa dan istilah-istilah TI yang sulit dipahami, serta anggapan bahwa orang-orang di dunia TI termasuk kaum nerdy membentuk stigma tersebut semakin kuat di tengah masyarakat.
(BACA JUGA: Detik-detik Ketika Bumi Meledak Mengeluarkan Isi Perutnya, Dahsyat Banget!)
Namun, fenomena tersebut ‘dibantah’ oleh sekitar 300 lulusan terbaik (domisili Jabodetabek) Indonesia Android Kejar (Kelompok Belajar) batch 3 term 1 2017.
Salah satunya adalah Febrianty Amirah, Risk Control Manager Bank CIMB Niaga yang baru saja lulus level beginner pada program ini.
Ditemui di sebuah auditorium bilangan Jakarta Barat pada Awarding Event, Febri mengungkapkan alasannya ikut Kejar sederhana: ia mulai masuk ‘zona nyaman’ di dunia perbankan-keuangan.
Indonesia Android Kejar (Kelompok Belajar) adalah sebuah program inisiasi Google Developers untuk mendukung seluruh masyarakat Indonesia di bidang pengembangan aplikasi Android.
“Banking career itu memang bagus di awal jenjang karir saya. Namun saya punya mimpi setelah berkeluarga nanti, saya bisa jadi full time mother and wife.”
“Oleh karena itu, saya belajar pemograman Android supaya setelah menikah saya bisa mengisi aktifitas dengan menjadi part-time developer/programmer yang pastinya lebih menjanjikan”, ujar Febri pada sesi talkshow.
(BACA JUGA: Dituduh Netizen Jualan Anjing Panggang di Bazaar Ramadan, Padahal Inilah yang Sebenarnya Dijual)
Dengan bekal nol di bidang TI, Febri mengaku kesulitan, untuk level beginner, setiap peserta diwajibkan untuk ikut dua sesi kelompok belajar sebelum mendapatkan projek final: membuat aplikasi Android dengan kreasi masing-masing.
Febri berhasil membuat sebuah aplikasi prototype online shopping untuk toko perlengkapan anjing peliharaan yang bernama Paw Store. Meski belum dengan tampilan sempurna, aplikasi ini sudah dapat dipasang dan digunakan oleh khalayak umum.