Grid.ID – Mendengar kata kanker serviks, rasanya begitu ngeri membayangkan rasa sakit dan dampak buruknya bagi kesehatan.
Terlebih kanker serviks dengan mudahnya merenggut nyawa, meskipun sudah lebih dulu dilakukan tindakan medis.
Ya, soal usia dan kematian memang sudah menjadi urusan Tuhan, tapi apa kamu yakin tidak mau mencegahnya dan hidup lebih lama lagi dengan menjaga kesehatan?
*(BACA JUGA: Belajar dari Kesalahan Pasien Kanker Serviks, Waspadai Gejala pada Organ Kewanitaan Terutama Saat Haid)
Kanker serviks menempati posisi pertama sebagai penyakit paling mematikan bagi wanita di Indonesia, seperti yang dikutip Grid.ID dari berbagai sumber.
Keganasan kanker serviks sulit dideteksi, bahkan membutuhkan waktu antara 10 hingga 20 tahun sejak sel kanker pertama kali berkembang dalam tubuh sampai akhirnya bisa terdeteksi.
Mirisnya lagi, butuh waktu antara 20 hingga 30 tahun sel kanker untuk mengalami puncak pertumbuhan.
*(BACA JUGA: 3 Tahun Berjuang Melawan Kanker Serviks yang Menjalar ke Seluruh Tubuh, Jupe Harus Alami Semua Ini di RSCM)
Apa penyebabnya? Mengapa bisa menginfeksi rahim dan organ kewanitaan? HPV atau Human Papilloma Virus adalah infeksi yang menjadi sumber dari kanker serviks.
Perilaku seks bebas serta pola hidup yang buruk yang menjadi faktor utama mengapa seorang wanita bisa terinfeksi virus HPV.
*(BACA JUGA: Mengetahui Hamil dan Menderita Kanker Serviks Pada Saat Bersamaan, Wanita Ini Lewati Keajaiban)
Benarkah hobi bergonta-ganti pasangan seks menjadi pemicu utama tubuh mudah terinfeksi virus HPV yang memicu perkembangan sel kanker serviks? Usia terlalu muda saay berhubungan seks serta pasangan seks yang berganti-ganti memang berpotensi besar terhadap infeksi HPV.
Pria bisa saja menjadi pembawa virus jika ia pun berhubungan seks dengan wanita yang terjangkit virus HPV dan kemudian menularkan wanita lainnya.
Kalaupun si wanita tidak berganti-ganti pasangan, tetap ada kemungkinan besar terjangkit virus HPV bila si pria sering berganti pasangan.
Selain itu, seks bebas identik dengan kehamilan.
*(BACA JUGA: Kanker Serviks Juga diderita Mantan First Lady Argentina dan 4 Wanita Terkenal lainnya, Cek Videonya Gais)
Karena hubungan seksual dilakukan tidak secara tepat dengan pasangan yang berganti-ganti pula, maka kemungkinan untuk hamil pun semakin besar.
Padahal, saat terjadi proses melahirkan secara alami, janin yang melewati serviks atau mulut rahim akan membuat serviks atau mulut rahim tersebut trauma yang dapat menimbulkan terpicunya pertumbuhan sel kanker.
Semakin sering trauma terjadi, maka risiko kanker serviks sendiri akan semakin besar.
*(BACA JUGA: 5 Wanita Terkenal di Dunia Ini Seperti Jupe Menderita Kanker Serviks, Nomer 3 Bahkan Masih Bisa Punya Momongan)
Masih adakah cara mengurangi efek seks bebas terhadap kanker serviks? Jawabannya, tidak ada!
Sebab, hal terbaik yang bisa dilakukan hanya dengan menerapkan perilaku seks sehat dan aman yang tentunya dengan pasangan resmi. (*)