Menurut Irwan, paman dari Ferry Wijaya, leukimia atau kanker darah yang menyerang ke keponakannya ini belum lama. Awalnya, penyakitnya Ferry dianggap penyakit biasa.
“Dia sakit belum terlalu lama. Dia memang ada maag dan ke lambung. Sebelumnya memang ada rencana berobat keluar negeri, tapi Ferry bilang berobat di Indonesia. Sakitnya memang belum parah banget jadi dianggapnya dia hanya sakit biasa saja,” kata Irwan.
Dia menambahkan, Ferry malah menganggap remeh penyakitnya.
“Pertamanya kayak asam lambung. Dokter curiga ke sana (leukimia). Belum diperiksa jauh. Tapi belakangan ini baru diperiksa jauh,” ucapnya. Vonis menderita kanker darah terhadap Ferry baru beberapa bulan lalu.
“Kami pikir masih bisa diatasin dan sembuh. Dia masih usia 30 lebih yah masih bisa sembuh, kata dokter kecuali sudah usia 40 yang sulit,” ucapnya. Ferry juga pernah dirawat intensif di rumah sakit. Namun, Ferry mengaku sudah sehat dan baik-baik saja.
( BACA Ini 4 Mitos Soal Meninggal Dunia di Bulan Ramadan, Boleh dipercaya ataupun Tidak! )
“Cuman kami enggak disangka sama sekali. Ini spontan banget. Kemaren Ferry juga sempat ke Puncak, Bogor bersama anak-anaknya untuk jalan-jalan,” ujar Irwan.
Ririn menyaksikan jenazah suaminya melalui video call yang direkam memakai ponsel oleh Rini Yulianti (31), adik Ririn.
Rini memperlihatkan jenazah Ferry kepada Ririn yang saat itu dalam perjalanan dari Jedah dan Mekkah menuju Indonesia itu.
“Mas Wijaya...,” kata Ririn sambil terisak tangis.
Bayi Ririn pun menangis, saat didekatkan kepada jenazah Ferry. (m6)