Grid.ID - Sudah 3 hari, penyanyi Julia Perez atau Jupe meninggal dunia.
Jupe meninggal dunia pada hari Sabtu, (10/06) di RSCM Jakarta Pusat karena menderita kanker serviks.
Sakit yang dideritanya ini terkuak dan dibeberkan ke masyarakat saat ia meluncurkan bukunya pada tanggal 27 Oktober 2014.
Jupe membeberkan hasil biopsi kanker serviksnya yang dilakukan di laboratorium di Thomson Medical Centre, Singapura pada tahun 2014.
Hasil tes berupa selembar kertas inilah yang membuat kehidupan Jupe berbanding terbalik.
(BACA Foto Misteri Sebelum Suami Ririn Ekawati Meninggal, Tak Disangka Komentar Netizen Bikin Hati Pilu)
Ia mulai menjalani proses pernyembuhan.
Meski sempat melakukan operasi serta beberapa perawatan kanker lainnya, hidup Jupe tidak seperti sebelumnya.
Mendiang Jupe bolak-balik harus ke rumah sakit.
Saat itu, kondisi kanker leher rahim (serviks) yang diderita Jupe masih dalam stadium yang lebih awal dari kondisinya sekarang.
Tak heran, pada saat itu Jupe sempat merasa tertekan, namun dengan sekuat tenaga dan kecerian khas Jupe, ia tak mau lagi menutup-nutupi masalah hidupnya.
(BACA Suami Ririn Ekawati Terkena Sakit Kanker Darah, Ini Pengobatan yang Seharusnya Dilakukan)
“Ini hasil biopsi dan medical check up, diagnosisnya aku kena kanker serviks stadium 2A,” katanya dikutip Grid.ID dari hasil dalam wawancaranya dengan wartawan Nova.id, Okki Margaretha di kawasan Kemang, Jakarta Selatan pada tahun yang sama dengan peluncuran bukunya.
Biopsi yang dilakukan oleh adalah sebuah tindakan pengambilan jaringan pada tubuh yang dicurigai tumbuh sel kanker sebagai sampel.
Dokter akan melakukan pemeriksaan mikroskopik untuk menentukan sifat jaringan kanker tersebut, apakah ganas atau jinak.
Tujuan utama biopsi kanker di antaranya untuk mengenali bentuk morfologi jaringan tumor.
(BACA Takjub, Kaos Syahrini Saat di Jepang Harganya Setara Pemeriksaan Dini Kanker Serviks!)
Biopsi sendiri terdiri dari dua jenis, yakni biopsi insisional atau pengambilan contoh jaringan yang dilakukan pada tumor berukuran besar.
Yang diambil hanya sedikit, sekitar 1-2 cm karena yang diganggu sedikit risiko penyebarannya pun rendah.
Selain itu ada pula biopsi eksisional berupa pengambilan seluruh tumor dan seluruh jaringan sehat di sekitarnya.
Biasanya dilakukan pada tumor berukuran kecil, sekitar 1-2 cm.
Bila dari hasil biospi sudah diketahui jenis kanker dan penyebarannya, biasanya akan dilakukan tindakan pengobatan. (*)