Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Luar angkasa masih menyimpan banyak misteri bagi umat manusia, dan kebanyakan misteri tersebut sangat berbahaya.
Seiring dengan rencana Amerika untuk membawa manusia untuk mendarat di Mars, maka penelitian terhadap perjalanan di luar angkasa pun semakin gencar dilakukan.
Salah satunya adalah yang dilakukan oleh para astronot di Internasional Space Station (ISS) atau stasiun luar angkasa yang mengorbit di Bumi.
(BACA: Gawat! NASA Umumkan Ada 10 Asteroid yang Baru Ditemukan dan Berpotensi Menabrak Bumi!)
Mereka melakukan eksperimen dengan cacing pipih untuk memelajari efek microgravity atau tanpa beban yang akan dialami semua manusia yang akan pergi ke Mars.
Cacing pipih (D.Japonica) ini dipelajari selama lima minggu di luar angkasa, di mana mereka dihadapkan dalam kondisi tanpa beban dan micro geomagnetic.
Beberapa dari cacing tersebut dibiarkan utuh, namun sebagian besar dari cacing itu dipotong menjadi dua bagian.
Mereka dipotong karena para peneliti ingin memelajari bagaimana mereka akan regenerasi dalam kondisi ekstrim seperti di luar angkasa.
(BACA: Lebih Gawat! Peneliti dari Ceko Meramalkan Bumi Dihantam Asteroid Dalam 5 Tahun Lagi!)
Cacing pipih dipilih karena mereka memiliki kemampuan regenerasi paling hebat dari semua makhluk yang ada di Bumi.
Setelah 5 minggu di luar angkasa, para cacing tersebut kemudian di bawa kembali ke Bumi untuk dipelajari lebih lanjut selama 20 bulan.