Seorang pakar onkologi, Siddhartha Mukherjee, pernah menulis dalam bukunya The Emperor of All Maladies, peradaban tidak menyebabkan kanker, tetapi dengan memperpanjang usia manusia, peradaban membuka kain yang menutupinya.
Hal ini pun disetujui oleh Odes. Dia mengatakan, Anda bisa mengikuti pola makan paleo dan hidup dalam lingkungan yang bebas polusi, tetapi kapasitas penyakit-penyakit ini sangat kuno dan sudah berada di dalam diri kita.
Walaupun demikian, dia mengakui adanya pengaruh peradaban modern yang mempercepat terjadinya kanker. Nenek moyang kita memang menurunkan gen yang mengandung kemungkinan kanker, tetapi pengaktifan penyakit tersebut bisa terjadi lebih cepat karena perubahan lingkungan, kata Odes.
Sebagai contoh adalah kanker perut. Hingga akhir abad ke-19, kanker perut umum terjadi dan kemungkinan besar karena zat-zat karsinogenik yang terkandung dalam pengawet makanan. Namun, kini kanker usus lebih umum dan kemungkinan besar disebabkan oleh pola makan yang tinggi lemak jenuh.
“Lingkungan luar yang modern telah melakukan sesuatu yang tidak pernah dialami oleh evolusi manusia kepada lingkungan internal bersejarah kita,” ucap Odes. (*)
(Baca Juga: Perlu Diketahui, Begini Cara Mencegah Terkena Kanker Serviks)
Artikel ini sudah pernah tanyang di Kompas.com dengan judul: "Kanker Bukan Produk Peradaban Modern, Ini Buktinya"