(Baca Juga: Firasat Titiek Puspa Sebelum Jupe Meninggal)
Ketakutan bakal diusir dari keluarga, dijauhi teman-teman, dan saudara menghantuinya begitu ia mengikrarkan memeluk Islam Juli 2001.
Gadis berdarah Aceh-Sunda kelahiran 1 Desember 1983 ini sadar, keluarganya begitu fanatik memegang agamanya.
Begitu juga keluarga besarnya. Sangat sulit bagi mereka untuk menerima jika salah satu anggota keluarganya menjalani keyakinan lain.
Tapi tekadnya sudah bulat. Ia pun memantapkan keyakinannya dalam pelukan Islam.
“Jauh sebelum saya mengucapkan dua kalimah syahadat untuk masuk Islam, sudah kepikiran nantinya bakal jadi urusan keluarga. Ternyata memang benar. Semua mualaf mengalamai hal seperti itu,” ujarnya, di sela-sela shooting untuk acara Jelang Senja Ramadhan (JSR) yang dilakukan Jamaah Syamsu Rizal (JSR) di kediaman Fahmi Darmawansyah.
Benar saja, saat ia telah memeluk Islam, ia memilih untuk menyembunyikan fakta bahwa dirinya telah menjadi mualaf.
Ia pun melakukan salat dan puasa secara diam-diam.
Bahkan ia masih ikut pergi ibadah agama yang ia anut sebelumnya saat diajak keluarganya.
Suatu saat Sarah berusaha berkelit untuk tidak pergi ibadah dengan berbagai alasan; malas, ketiduran, dan sebagainya.
”Tapi, lama-lama keluarga saya bisa curiga, kenapa ini anak? Nanti bisa ketahuan.”
Lalu diatur lagi siasat setiap malam Minggu ia menginap di rumah teman. Sesekali, ia turut ke tempat ibadat agama keluarganya.