Tak hanya itu, dia juga membawa ibunya serta kakek-neneknya ke wisuda.
Bahkan, Norman mengajaknya naik panggung saat dia akan menerima piagam wisuda dari rektor universitas itu.
Sebuah momen yang membanggakan, sekaligus mengharukan.
Dengan cara ini, Norman ingin menegaskan dan menunjukkan bahwa orang suku Aeta juga bisa pintar dan menjadi sarjana.
Ia juga ingin membuat orang Aeta bangga dan terinspirasi oleh dirinya untuk menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Selain memiliki kemauan keras untuk sekolah, Norman mendapat dukungan penuh dari ibunya, Warlita King. dalam belajar.
Kini Norman menjadi orang Aeta pertama yang menjadi sarjana.
Norman mendedikasikan kesuksesannya sebagai sarjana untuk suku Aeta.
"Pertama-tama, saya akan fokus membantu masyarakat kami. Mungkin saya akan menulis buku tentang sejarah Aeta. Sebab, sejarah Aeta tak pernah didokumentasikan," jelas Norman.
Norman King juga menegaskan, dia ingin menjadi ilmuwan. (*)