Find Us On Social Media :

Jadi Viral Saat @ @Elisabeth Martina Keluhkan Sampah di Commuter Line dan Bikin Warganet Meradang, PT KAI Ini Salah Satu Concern

By Octa, Jumat, 30 Juni 2017 | 14:03 WIB

Sampah dalam commuter line, dikeluhkan warganet

"I wanna CRY! Where is my clean commuter line? This is so disgusting! So ashamed with people's attitude of eating n drinking then littering everywhere like EVERYWHERE. I think the cleaning service personnel has done their best to clean the train everytime the train stopped but these people just don't care.....kpn Indonesa maju kalo buang sampah ajah ga bisa? Even there are signs everywhere not to eat and drink inside the train!."

(BACA : Ajak Anak Perempuannya Yang Masih 2 Tahun Main di Galian Tanah Tiap Hari, Kejadian Sebenarnya Menyayat Hati )

Kesedihan paling mendalam dari pemilik akun tersebut adalah soal kebiasaan orang Indonesia sembarangan buang sampai.

Walau sudah banyak dipasang papan peringatan untuk tidak makan dan ,imum di dalam angkutan umum.

Keluhan disosial media itu, kemudian direspon warganet.

Lalu muncul @Asikin Natawidjaja yang bilang, "jangankan di commuter line, di dalam bus, di dalam kereta api, di jembatan, di jalanan, di selokan, di kali, di sungai, di trotoar, juga ada yang buang sampah sembarangan dan buang ludah, buang ingus sembarang juga, kotoran kuda juga di biarkan di buang di jalanan termasuk buang puntung rokok sembarang juga.

peraturan di Indonesia mengenai UU dilarang buang sampah sembarang, selama ini tidak pernah di jalankan dengan tegas. Berbeda dengan peraturan di Singapore & di negara lainnya, you throw a garbage littering inside MRT, you'll get fined $1000!." Waduh kalau di kurskan dengan rupiah, maka denda buang sampai di Singapore hampir Rp 10 juta.

Sementara @Talita Kireina Is Tania ungkapkan," Setidaknya yg share status ini berusaha menyadarkan kita. Bahwa berbuat kotor itu ga hanya merugikan diri sendiri. Tapi jg org lain. Lagipula..itu kan sampah mereka.. Ya mereka donk yg harusnya bersihin. Bukannya begitu? Kalau bantu korban bencana alam sih oke lah ya. Tp bantuin bersihin kotoran org yg masih sehat wal afiat. Ga lumpuh dan baik2 aja?? Serius?? Wah.. Anda hebat banget."

@Tiara Yudianita kasih saran seperti ini,"Biasain knp kalau makan/minum itu sadar diri. Tolong sampahnya di masukin ke tas atau bawa plastik sendiri. Udah tau di kereta g boleh makan, harusnya lu ga di tegor pak walka/ob krl udah syukur dan tau diri!!! Lu malu apa bawa2 sampah? Jiji? Lebih jiji lu yang bisanya merusak fasilitas yang sedemikian rupa demi kenyamanan masyarakat. Benci banget sama orang yang gak merasa berdosa dan enteng tangan buang sampah seenaknya. Ga cuma di kereta, di jalan, orang yang naik angkot bawa makanan kalau g buang di tempat angkotnya main lempar aja tuh sampah ke jalan, bahkan di pinggir sungai pun buang sampah sembarangan. Naik mobil bagus tp g pny otak dengan buka jendela dan buang sampah di jalan tanpa penuh dosa. Gimana mau maju coba kalau gini."

Lalu bagaimana dengan PT Kereta Api Indonesia?

Pada Kompas.com Vice President (VP) Bidang Komunikasi PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa, Kamis (29/6/2017), mengatakan, aktivitas membuang sampah sembarangan memang kerap terjadi ketika masa libur panjang karena kebanyakan penumpang KRL selama libur membawa serta anak-anak yang butuh makanan dan minuman.

Petugas di lapangan, lanjutnya, sebenarnya telah mengimbau bahkan melakukan menegur penumpang yang kedapatan membuang sampah di KRL.

"Untuk hal tersebut memang ini salah satu hal yang jadi concern kami pada saat musim liburan. Kalau ketangkap tangan petugas pada saat mobile langsung diminta untuk ambil kembali sampahnya dan diedukasi," ujar Eva kepada Kompas.com.

Untuk hari libur seperti saat ini, lanjut Eva, PT KCJ menambah jumlah petugas kebersihan di setiap kereta.

Pihak KCJ mengimbau agar penumpang tidak makan dan minum dalam perjalanan menggunakan KRL.

(Kompas.com, berjudul : Foto Sampah Berserakan di Gerbong KRL Beredar di Facebook, Ini Kata PT KAI).

Sepertinya teguran dan menambah jumlah petugas kebersihan saja kurang cukup tuh.(*)