Tas sudah ditutup dengan beberapa bangku plastik yang mengelilinginya.
Akibatnya, kendaraan arah ke Jakarta di Jalan Margonda macet parah dan mengular sampai ke Jalan Kartini hingga 1 kilometer, karena dialihkan melalui Jalan Dewi Sartika dan jalan lain di sekitarnya.
Isi ransel hitam?
Sebelumnya, pada bulan April lalu ditemukan juga tas ransel yang diduga berisi bom di kota Depok.
melakukan pemeriksaan atas temuan tas mencurigakan yang diduga bom, di pekarangan rumah warga di Jalan H Nirun, RT 1, RW 1, Kelurahan Kalibaru, Cilodong, Depok, Senin (17/4/2017) siang, polisi memastikan tidak ada benda berbahaya atau bahan peledak atau bom di tas travelling tersebut.
"Setelah tas dievakuasi Tim Gegana Brimob Polda dan diperiksa, isinya ternyata hanya pakaian laki-laki berikut pakaian dalam laki-laki," kata Wakapolsek Sukmajaya, Ajun Komisaris Syah Johan, Senin (17/4/2017).
(Baca: Nyeberang Rel, Ibu Dokter Hadiyah Melanie Tewas Tersambar Kereta Api di Depok)
Ia memastikan tidak ada benda berbahaya atau yang mengarah ke dugaan bom di dalam tas berukuran 60 cmX 40 cm tersebut.
"Saat ini kami masih periksa saksi untuk menemukan siapa pemilik tas itu," kata Johan.
Seperti diberitakan sebelumnya warga Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, digegerkan dengan temuan tas yang mencurigakan di dekat pekarangan rumah warga yakni Tusin Alamsyah di Jalan H Nirun, RT 1, RW 1, Kalibaru, Cilodong, Depok, Senin (17/4/2017) pagi.
Tas hitam berbentuk kotak itu tampak tergeletak di bawah pagar pepohonan di pekarangan rumah Tusin, tak jauh dari kantor Kelurahan Kalibaru.
Karena membuat khawatir warga, Tusin melaporkan temuan ini ke pihak RT dan RW yang meneruskannya ke kepolisian.
"Istri saya yang pertama kali yang melihat tas itu di pekarangan rumah subuh sekitar pukul 05.00 tadi, waktu mau ke warung," kata Tusin.