Find Us On Social Media :

Bikin Merinding, Anak Autis Ini Tahu Tempat Kematian, Bahkan Bisa Menggambarnya dengan Tepat

By Hery Prasetyo, Senin, 3 Juli 2017 | 20:32 WIB

Ognjen Rakocevic yang menggambar dirinya sendiri di pantai Danau Skadar, tepat di mana dia ditemukan tewas.

Grid.ID - Anak yang penderita autis memang sering kali menjauh dari kehidupan sosial.

Dia punya dunianya sendiri, bahkan visinya sendiri, sehingga cenderung lebih suka menjadi soliter.

Sebab, jarang yang bisa memahami dunia dan visinya.

Maka, banyak ahli psikologi yang mengatakan bahwa anak autis sering kali memiliki kemampuan berlebih, jauh melebihi kemampuan orang normal.

Kelebihan tersebut juga dimiliki oleh Ognjen Rakocevic atau yang akrab disapa dengan panggilan Ogi.

Dia ternyata mengetahui tempat kematian dirinya sendiri.

Ogi ditemukan tewas di pantai Danau Skadar, Montenegro dalam usia 11 tahun, 2016 lalu.

Ogi sendiri bersama orangtuanya tinggal di Podgorica, ibukota Montenegro.

Diperkirakan, Ogi tanpa sepengetahuan keluarganya berjalan-jalan sendiri menuju pantai itu dan tenggelam hingga tewas.

Dia kemudian terdampar di pantai itu dan ditemukan sudah dalam keadaan tak bernyawa.

Ayahnya, Branko Rakocevic, kaget tak hanya karena anaknya meninggal dunia.

Dia juga kaget karena ternyata Ogi pernah menggambar tempat itu dan ada sosok manusia yang berada tepat di posisi Ogi ditemukan tewas.

Menurutnya, Ogi menggambar daerah itu seolah sudah tahu akan mati di tempat itu.

"Dia hampir menggambar seperti foto tentang tempat di mana dia ditemukan tewas," kata Branko Rakocevic.

"Ada pulau Vranjina. Dia menggambar persilangan di atas bukit, dan di atasnya langit sebagai halo sakral, di bawah kaki buluh," lanjutnya.

"Yang mengagumkan, Ogi menggambar dirinya sendiri tepat berada di tempat dia ditemukan tewas."

"Saya tak percaya pada kebetulan. Tangan Tuhan telah menuntunnya ke sihni," ujar Rakocevic.

Kematian Ogi ini menjadi perhatian luas penduduk Podgorica.

Bahkan, banyak yang mengusulkan agar jalan di dekat pantai itu dinamakan Ognjen Rakocevic atau Ogi.

"Saya akan sangat suka jika jalan itu dinamkan Ognjen," kata sang ayah.

"Tak harus memakai nama lengkapnya, bisa juga nama panggilannya saja, Ogi," tutup Rakocevic. (*)