Ia tak bisa ikut pelajaran olah raga, dan hanya bisa menyaksikan dari jauh.
Suatu saat, Jazli pun bertekat untuk menurunkan berat badannya, dengan cara berolahraga.
Ia memulai semuanya dengan jalan selama 5 menit saja.
Ia juga berusaha keras untuk diet, alias mengurangi makannya.
Selama berolahraga, ia diejek banyak orang.
Tapi ia tak peduli.
"Satu kelebihan yang saya punya, tapi tidak dimiliki orang adalah semangat. Saya tak pernah hiraukan apa kata orang," ujar Jazli.
Perjuangan tak pernah berbohong.
Jazli kini menuai hasilnya.
Berat badan Jazli terus turun, seiring latihan yang ia lakukan.
Ia bahkan menjadi atlet duathlon profesional. (*)