Find Us On Social Media :

Ramai Rencana Pemindahan Ibukota RI, Ibukota Baru Myanmar Ini Malah Disebut Kota Hantu

By Way, Rabu, 5 Juli 2017 | 13:58 WIB

sebuah bus tua berjalan sendirian di atas jalan yang lebar

Grid.ID-Belakangan ini ramai dibicarakan rencana pemindahan ibukota RI dari Jakarta ke suatu tempat di luar Jawa.

Pemindahan ibukota ini ditujukan untuk pemerataan pembangunan.

Adapun DKI Jakarta, akan menjadi pusat ekonomi dan bisnis.

Meski belum dijelaskan secara resmi, gosip yang beredar menyatakan bahwa ibukota RI akan dipindahkan ke Palangkaraya.

(Baca: Kenalan Yuk Sama Quenzino Anak Carissa Putri Yang Super Ganteng! )

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyatakan sudah berbicara dengan Presiden Jokowi tentang hal ini.

Menurut Bambang Brodjonegoro, persiapan pindah ibu kota akan dimulai pada tahun 2018.

Akan seperti apakah wujud ibukota baru tersebut?

Yang jelas, ibukota baru tersebut akan dibangun di lahan yang masih sangat luas dan sepi.

(Baca: Sudah Dijebloskan ke Tahanan, Ridho Rhoma Ngotot Minta Direhabilitasi )

Supaya mendapat gambaran seperti apa ibukota suatu negara yang dipindahkan, ini dia ibukota baru Myanmar, yaitu kota Naypyidaw.

Ibukota Myanmar sebelumnya adalah Yangon.

Ibu kota Myanmar yang baru ini, Naypyidaw, berukuran 7.054 km persegi.

Itu hanya sekitar empat setengah kali ukuran London (1.569 kilometer persegi).

(Baca: Benar Nggak Sih, Fidget Spinner Bermanfaat Bagi Kesehatan? Ini Dia Jawabannya )

Tapi kota baru itu bisa disebut kota hantu, dengan penduduk hanya 924.608 jiwa.

Ibu kota Myanmar dipindahkan dari Yangon ke Naypyitaw, oleh rezim militer pada bulan November 2005 lalu.

Menurut The Guardian, diperlukan biaya $ 4 miliar (Rp 53 triliun) untuk membangun kota baru tersebut.

Di dalamnya ada jalan raya 20 jalur dan jalan lebar yang dirancang untuk kebutuhan di masa depan yang lebih luas.

(Baca: Pentingnya Menggunakan VPN di Tengah Serangan Malware dan Virus )

Kota baru ini memiliki listrik yang dapat diandalkan.

Ada pula lapangan golf, hotel, pusat perbelanjaan, dan restoran dan kafe dengan wifi cepat dan gratis, yang jarang tersedia di seluruh wilayah negara ini.

Namun, meski bermiliar-miliar investasi pemerintah sudah digelontorkan, kota ini masih terus berjuang untuk menarik penduduk lokal agar tinggal atau wisatawan agar berdatangan.

Menurut wartawan Guardian yang mengunjungi kota tersebut pada bulan Maret 2015 mengatakan, "Jalan raya yang luas benar-benar kosong dan ada keheningan di udara. Tidak ada yang bergerak."

(Baca: Ups! Deddy Corbuzier Tantang Jokowi dan Sempat Sebut Lelaki Kardus! )

Fotografer Taylor Weidman menangkap jalan-jalan sepi Naypyidaw di bawah gambar di bawah ini.

1. Inilah Naypyidaw, ibu kota Myanmar.

Meski luasnya empat kali lebih dari luas kota London, namun jumlah penduduknya sembilan kali lebih kecil.

2. Jam sibuk tidak ada dalam Naypyidaw. Di sini, pengendara motor sendirian mengendarai jalan raya 20 jalur.

3. Sebuah bus tua berjalan sendirian di atas jalan yang lebar.

4. Jalan-jalan semua diaspal dengan sempurna dan indah, tapi tidak ada yang menikmatinya.

5. Banyak persimpangan yang sepi dan tampak dibuat berdiri sendiri.

6. Di sini, tempat ibadah utama yaitu Pagoda Uppatasanti, benar-benar kosong, meski sedang musim liburan di kota-kota lain.

7. Tempat tersibuk tampaknya bisa ditunjukkan di bawah ini, saat orang-orang mengambil foto di depan air terjun buatan di Taman Air Mancur Naypyidaw.

8. Mal perbelanjaan, dibangun dengan prediksi kota yang sedang berkembang, juga sepi.

9. Tidak banyak tamu di hotel besar yang dibangun di area hotel yang diijinkan, termasuk The Mingalar Thiri Hotel.

10. Pengawal mengawasi gerbang markas partai Solidaritas dan Pembangunan Persatuan. Tidak jelas siapa mereka melindungi bangunan itu dari ancaman apa.

11. Namun, bendera Myanmar berkibar dengan bangga di luar Museum Nasional kota - yang tentu saja benar-benar bebas dari manusia. (*)