Titiek Puspa Ingin Mencicil Seumur Hidup Hal Ini Karena Mengakui Dirinya Biang Nasionalisme Sampai Mati

Laporan Wartawan Grid.ID, Yehezkiel Filemon Septano.

Grid.ID - Titiek Puspa sempat mengomentari perihal pernikahan yang terpaut usia sangat jauh antara pemuda Selamat Riyadi dan nenek Rohaya.

Menanggapi hal tersebut Titiek Puspa menanggapi hal tersebut dengan positif.

(BACA: Heboh! Keluarga dan Kerabat Langsung Berteriak Saat Akad Nikah Pemuda Selamat Riyadi dan Nenek Rohaya, Ini Videonya)

Menurutnya hal tersebut merupakan hal lumrah.

Apalagi mengenai cinta.

Pencipta lagu Kupu-Kupu Malam ini juga menyebutkan yang tidak baik bukanlah mengenai pernikahan dan cinta seperti itu, melainkan seperti kekerasan, narkoba dan aksi bully kepada teman.

(BACA: Tito Hananta Ungkap Seperti Apa Sebenarnya Seorang Saipul Jamil Usai Sidang Penyuapan Asusila)

Dengan bersemangat Titiek Puspa juga menyampaikan rasa cintanya yang mendalam kepada anak-anak.

Bukan cinta sepasang kekasih, Eyang Titiek Puspa mencontohkan bahwa dirinya harus melakukan sesuatu sebagai bukti cintanya kepada anak-anak generasi penerus bangsa.

Juga kepada bangsa Indonesia.

(BACA: Bingung dan Stres, Saipul Jamil : Mungkin Saatnya Saya Mencicipi Seperti Apa di Penjara)

Titiek Puspa ditemui wartawan Grid.ID di Studio 5 Indosiar, Jakarta Barat berbicara masalah rasa Nasionalismenya yang sangat kuat.

Dengan semangatnya Titiek Puspa akan tetap membela bangsa Indonesia dan masih memiliki hutang yang harus dibayarkan sampai maut datang.

(BACA: Saipul Jamil Diminta Bernyanyi Oleh Sang Mantan Usai Persidangan, Ini yang Terjadi)

"Soal nasionalisme aku ini biangnya walaupun saya tidak mengerti apa soal politik tapi kecintaan saya pada negeri ini sampe mati,"

"Tanpa meminta balesan, ini tanda saya membayar hutang kepada Tuhan karena saya sudah diberi hidup yg senang."

"Saya hidup di indonesia sampe saat ini itu tanda aku punya hutang pada ibu berpertiwi." ujar Titiek Puspa.

(BACA: Begini Kondisi dan Pengakuan Saipul Jamil Mendapatkan Perlakuan dari Teman Satu Sell di Penjara)

"Nah saya ingin bayar cicil mencicil kepada anak-anak Indonesia apa yang bisa saya buat untuk bangsa ini."

"Kita berdoa bersama-sama Tuhan membentengin bangsa ini dengan perbuatan yang baik jauhkan dari segala mala petaka Indonesia pasti jaya." tutupnya semangat.

(*)