Misalnya hormon yang tak stabil, pertumbuhan daging non-kanker di jaringan otot rahim, infeksi, gangguan liver, anemia, luous dan kemoterapi.
Resiko menorrhagia lebih tinggi terjadi pada wanita yang mengalami obesitas, tergantung dari asupan estrogen tanpa proggestin.
Yang artinya siklus menstruasi tak lancar dan yang sedang mendekati masa menopause.
(BACA: Inilah Dampak Peraturan Pemerintah Terhadap Tarif Taksi Online, Jadi Lebih Mahal atau Murah?)
Untuk mencegahnya, sebaiknya konsultasikan pada dokter kandungan dan lakukan tes papsmear.
Selain itu kontrol berat badan, lakukan diet sehat dan pola hidup teratur sehingga meminimalkan terserang resiko menorrhagia. (*)