Find Us On Social Media :

Sehidup Semati di Gang Sempit Jakarta, Punya 3 Anak, Akhirnya Menikah Pada 7-7-2017

By Aji Bramastra, Sabtu, 8 Juli 2017 | 03:35 WIB

Joni dan Isa, menikah di tanggal cantik.

GRID.ID - Tanggal 7 Juli 2017 dianggap sebagai tanggal cantik nan istimewa.

Ya, apalagi kalau bukan karena dereta angka 7 yang berulang.

Hari ini pun banyak dipilih sebagai hari untuk mengikat pernikahan.

Satu pernikahan yang viral, adalah pernikahan Qari bersuara emas, Muzammil Hasballah (24).

( BACA : Masuk Kamar Mandi Sudah Penuh Darah, Ibu ini Tiba-tiba Lihat Perut Anaknya Terburai )

Ia mempersunting Sonia Ristanti (22), di Masjid Agung Al-Ma'mur, Lampriek, Banda Aceh.

Tapi, di sudut Jakarta, pernikahan lain, tak kalah punya kisah unik.

Pernikahan ini adalah pernikahan Joni dan Isa.

Dua orang ini memang bukan 'siapa-siapa'.

( BACA : Ibu 3 Anak : Anakku Tak Bisa Kutinggal, Maka Aku Terpaksa Begini Saat Berhubungan Intim )

Alih-alih orang kaya, anak pejabat, atau selebriti, mereka adalah pasangan kumpul kebo.

Namun, kisah mereka sempat membuat masyarakat miris dan iba. 

Mereka dikenal sebagai pasangan tak menikah yang hidup sampai punya 3 anak.

Yang membuat miris, mereka melalui kehidupan jakarta yang keras, di sebuah gang sempit, di jalan Gedong Panjang, Kelurahan Pekojan, Tambora, Jakarta Barat.

Tak seperti layaknya gang yang digunakan sebagai kawasan perlintasan pejalan kaki dan kendaraan, gang ini justru digunakan oleh pasangan suami istri, Joni (55) dan Isa (30) sebagai tempat tinggal.

Pasangan suami istri beserta tiga orang anaknya ini tak memiliki atap rumah sebagai pelindung kala teriknya matahari dan dinginnya hujan.

"Ya mereka cuma tinggal begini. Cuma numpang atap orang yang dibangun di atas gang ini," ujar kerabat dekat Joni dan Isa, Roy.

Lebih miris lagi, karena ibu 3 anak itu, Isa, dikenal masyarakat menderita gangguan mental. 

Joni dan Isa memang tak dapat menjelaskan kisah hidupnya secara runtut seperti orang kebanyakan.

"Istrinya (Isa) itu rada kurang (gangguan mental) tapi enggak parah, suaminya (Joni) ya begitu itu enggak mau kalau disuruh jelasin," ujarnya.

Mulai berhubungan intim, sampai akhirnya punya 3 anak, mereka lakukan di gang sempit itu.

Kemensos akhirnya menampung mereka di rumah khusus.

Nah, dua pasangan itu akhirnya menikah pada 7-7-2017.

Joni-Isa menikah di aula yang terdapat di lantai dua kantor Kelurahan Pekojan, Jakarta Barat.

"Hari ini sengaja dipilih untuk penikahan Joni-Isa, tanggal 7, bulan 7, tahun 2017," ujar Lurah Pekojan, Tri Prasetyo, saat ditemui di lokasi pernikahan.

Menurut Tri, waktu pernihahan yang serba tujuh dipilih dengan harapan akan menjadi awal yang lebih baik untuk keluarga Joni-Isa.

Ruang aula tempat Joni dan Isa menikah ditata rapi dengan hiasan bunga-bunga. Minuman dan sejumlah jajanan pasar pun telah dihidangkan.

Isa tampak cantik dengan gaun putih berhias payet dan riasan wajahnya. Joni pun tampil rapi dengan setelan jas hitam dan sepatu berwarna biru.

"Saya senang, berbunga-bunga," ujar Isa, mengungkapkan perasaan jelang pernikahannya bersama Joni.

Joni pun mengaku telah menyiapkan cincin kawin untuk meminang wanita pujaan hatinya itu.

"Saya udah kumpul-kumpul uang buat beli cincin satu gram," ujar Joni.

Sejumlah tamu undangan sudah tampak memenuhi ruangan aula Kantor Kelurahan Pekojan.

Bak orang istimewa, pernikahan ini dihadiri sejumlah pejabat lho.

Ada sejumlah tamu dari PSMP (Panti Sosial Marsudi Putra) Handayani, Kementerian Sosial (Kemensos) RI, Direktur Rehabilitasi Anak Kemensos, Satuan Bakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos) Jakarta Barat dan sejumlah warga RT/RW, serta anggota PKK setempat. (*)

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul : Joni-Isa yang Tinggal Bersama di Gang, Akhirnya Menikah pada 7-7-2017