Grid.ID-Menginap di hotel mewah?
Ah itu biasa banget.
Fasilitasnya itu-itu saja, hanya bahan dan desainnya yang memang kelas atas.
Namun kalau menginap di tebing gunung, itu baru pengalaman berbeda.
(Baca : Ini Dia 6 Tempat Romantis Bertema Alam untuk Pesta Pernikahan di Jakarta )
nah, tak lama lagi, kita bakal bisa menginap di hotel yang berada di tebing gunung, tepatnya di Tebing Gunung Parang di Purwakarta.
Hotel gantung ini dibangun di obyek wisata panjat tebing di Purwakarta.
Obyek Wisata Rock Climbing terbesar ke-2 di Asia, Badega Gunung Parang Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, kini hadir dengan destinasi wisata alam terbaru.
Dilansir dari Kompas.com, gunung berbatu andesit tersebut dilengkapi dengan fasilitas hotel bergantung di ketinggian 900 meter untuk para pengunjung yang mencintai tantangan.
(Baca : Wow, Ini Dia Fidget Spinner Termahal di Dunia, Harganya Setara Avanza )
"Gunung Parang kini dilengkapi dengan hotel bergantung untuk para pengunjung yang mencintai tantangan."
"Tahap awal hotel atau resort yang tergantung di atas gunung tersebut ada 10 unit terlebih dahulu."
"Di dalamnya dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti hotel biasanya," kata Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi kepada wartawan usai meninjau pembangunan hotel bergantung di Gunung Parang, Rabu (5/7/2017).
Saat ini pembangunannya sedang berlangsung dan ditargetkan selesai pada September 2017.
"Sekarang bisa dilihat sudah tertempel satu di atas dan sedang pembangunan yang lainnya."
"Hotel bergantung ini menawarkan pemandangan alam di Purwakarta mulai dari pegunungan sampai Waduk Jatiluhur terlihat jelas di atas sana," kata Dedi.
Sejauh ini, hanya ada satu hotel gantung di dunia, yaitu yang berlokasi di Peru, setinggi 122 meter di atas permukaan tanah.
Namun kini, operator aktivitas outdoor di Badega Gunung Parang tengah membuat "hotel gantung" di sisi tebing Gunung Parang, Purwakarta, dengan ketinggian 400-900 meter.
(Baca : Ibu Tiri Teladan, Begini Hangatnya Ashanty Suapin Aurel, Azriel, Arsy )
Gunung Parang tentu sudah santer terdengar di telinga para pemanjat tebing Indonesia maupun mancanegara.
Jika di Peru hotel gantungnya berketinggian hanya 122 meter, maka di Gunung Parang, ketinggiannya antara 400-900 meter.
Maka, bisa dipastikan merupakan hotel gantung yang tertinggi di dunia untuk saat ini.
Hotel yang akan diberi nama Pajajaran Anyar itu mulai digagas sejak akhir tahun 2014.
(Baca : Wow, Ini Dia Fidget Spinner Termahal di Dunia, Harganya Setara Avanza )
Hotel ini digagas oleh masyarakat penggiat panjat tebing sekaligus operator via ferrata, Badega Gunung Parang, dan tentunya Bupati Purwakarta.
Dalam pembangunannya, masyarakat penggiat panjat tebing dari Badega Gunung Parang dibantu tim arsitek ARCTech dan profesional ahli.
Mereka juga mengalkulasi bagian-bagian rumit antara desain, berat, dan kekuatan bangunan ini.
Dhani mengatakan nantinya akan ada 11 ruangan yang dibangun menggantung di sisi tebing Tower 3 Gunung Parang.
(Baca : Bikin Ngakak, Jauh-Jauh Ke India, Ruben Onsu Dan Zaskia Gotik Malah Lakukan Ini )
Seluruhnya tersebar di rute via ferrata, dan beberapa titik yang eksotis di sana.
Sebelas skylodge itu pun memiliki ketinggian yang berbeda-beda, mulai 400 meter (terendah dan termurah), hingga di ketinggian 900 meter dengan harga kamar termahal.
Menurut Dhani, penggagas hotel gantung ini, “Insya Allah jika semuanya lancar maka akhir September semua sudah jadi, dan Oktober sudah bisa dipakai.”
Menariknya, meski belum selesai, hingga saat ini yakni awal Juli, sudah ada sekitar 100 pemesan dari wisatawan asing maupun dalam negeri.
Pihak pengelola pun segera membatasi, khawatir over kuota.
(Baca : Bikin Wajah Cepet Tua, Kurangi Deh Kalau Kamu Kecanduan Rokok )
Sebelum beroperasi, hotel tersebut akan masuk tahap pengecekan dan uji coba terlebih dahulu di akhir September.
Hotel berbentuk kapsul ini berukuran 2,5 x 6 meter – 8 meter, dengan kapasitas dua hingga lima orang.
Namun, pengelola merekomendasikannya hanya sampai empat orang dewasa. (*)
Artikel ini sudah pernah tayang di kompas.com dengan judul : "Hotel Gantung" Tertinggi Sedunia di Purwakarta Bisa Dicoba Oktober 2017