Grid.ID-Wawancara kerja seakan menjadi hal yang menakutkan bagi kebanyakan pelamar kerja.
Penyebab utama adalah kurangnya percaya diri, baik karena masalah internal pribadi ataupun karena kurangnya pengalaman kerja.
Tahap seleksi dengan wawancara ini seringkali membuat gagal para pelamar, apalagi kalau pewawancara berjumlah banyak sekaligus (panel).
Bagi kamu yang pernah wawancara kerja beberapa kali, mungkin pernah bertemu dengan pertanyaan jebakan seperti berikut ini.
(Baca : Sekilas Valentine Payen, Perempuan Cantik Khas Perancis Yang Resmi Jadi Istri Ario Bayu )
Lantas bagaimana cara menjawabnya?
Dilansir dari Jobplanet, ini dia beberapa pertanyaan menjebak yang sering diajukan oleh pewawancara.
1. Mengapa Anda keluar dari pekerjaan lama?
Kamu ingin pindah kerja tentu ada alasannya, dan pewawancara berhak tahu.
Pewawancara tentu ingin tahu apakah ada masalah negatif yang membuat kamu keluar dari kantor lama.
Selain itu, perusahaan juga ingin mengetahui durasi kamu bekerja di perusahaan sebelumnya.
(Baca : Selamat Jalan Kristupa Saragih, Tokoh Pemersatu Fotografer di Indonesia )
Jika terlalu singkat, mereka mungkin akan menganggap itu bermasalah dan dianggap kutu loncat.
Jawaban :
Hindari membicarakan detil keburukan perusahaan lama, meski hal itu memang menjadi salah satu pemicu kamu resign.
Tekankan bahwa kamu ingin punya rencana karier yang diharapkan bisa diraih di tempat kerja baru.
Misalnya, ingin meningkatkan keahlian di bidang tertentu terkait pekerjaan yang dilamar.
(Baca : Nggak Cuma Ayu Ting Ting, Ciuman David Beckham Juga Tuai Kritikan Pedas. )
2. Mengapa kami harus mempekerjakan Anda?
Kamu harus tahu benar apa dicari perusahaan dari calon karyawannya.
Biasanya di iklan lowongan kerja dijelaskan secara rinci syarat yang dibutuhkan dan job description.
Pahami posisi yang kamu lamar dengan melihat job description-nya.
(Baca : Kejamnya Transaksi di Internet, Ini Dia 7 Ciri Penipu Online )
Pikirkan apa kelebihan yang kamu miliki yang kira-kira sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Maka kamu bisa dengan mudah mengatakan skill yang dimiliki.
Jawaban :
Tak perlu menjawab bertele-tele, langsung saja masuk ke intinya saja.
Tekankan pada keuntungan yang akan didapat perusahaan jika mempekerjakan kamu, tentu saja kaitkan dengan pengalaman dan prestasi yang relevan.
Meski kamu punya pengalaman dan prestasi yang hebat, pastikan untuk menceritakan secara masuk akal dan dapat dibuktikan.
3. Mengapa lama menganggur, dan apa yang Anda lakukan untuk mengisi waktu?
Lama tidaknya seseorang diterima bekerja memang bermacam-macam.
Ada yang memang sangat selektif melamar posisi dan perusahaan tertentu, ada pula yang memang tak kunjugn diterima kerja.
Jawaban :
Ceritakan alasan yang tepat saat kamu belum bekerja.
Karena itu, selama menunggu panggilan kerja, penting untuk mengisi waktu dengan hal-hal positif.
Akui saja kalau kamu memang belum bekerja selama ini, tapi kamu mengisinya dengan hal-hal positif.
Misalnya kamu bisa bercerita kalau kamu ikut kursus, belajar sendiri dan menunjukkn hasil karyamu, atau mungkin ikut dalam organisasi sosial.
(Baca : Selalu TampiL Cantik dan Rapi, Berapa Gaji Pramugari di Indonesia? )
4. Lebih suka bekerja seorang diri atau dalam tim?
Sebelum menjawabnya, tengok kembali lowongan pekerjaan yang dilamar, apakah lebih banyak tuntutan untuk berinsiatif sendiri atau harus bekerjsama dengan tim.
Lalu tanyakan pada dirimu mana yang lebih membuatmu nyaman.
Jika jawaban keduanya tidak sama, tak perlu khawatir.
(Baca : D'Masiv Bakalan Ajak Umroh Tanpa Biaya, Ini Syaratnya )
Di dunia kerja, kerja tim memang akan selalu dibutuhkan agar mencapai target yang ditentukan perusahaan.
Jawaban :
Jika kamu memang merasa lebih nyaman bekerja seorang diri, sampaikan dengan jujur.
Namun, jelaskan bahwa kamu juga tetap mampu bekerja produktif dalam tim, misalnya ceritakan saat kamu bekerjasama di kampus atau di perusahaan lama.
(Baca : Ramai Rencana Pemindahan Ibukota RI, Ibukota Baru Myanmar Ini Malah Disebut Kota Hantu )
4. Bagaimana kemampuan kamu bekerja di bawah tekanan?
Bukan hal aneh jika perusahaan ingin karyawan yang bisa bekerja di bawah tekanan, dan dihadapkan pada deadline yang ketat.
Jawaban :
Ceritakan pengalaman kamu saat ketika menghadapi situasi kritis dan menekan.
Misalnya, pengalaman saat mengerjakan tugas pada masa kuliah dulu, atau saat bekerja di perusahaan lama.
Ceritakan bagaimana kamu berusaha tenang dan fokus, agar berhasil menyelesaikan pekerjaan.
6. Apakah ada punya pertanyaan lain?
Ini selalu muncul di akhir sesi wawancara, dan merupakan kesempatan terakhir agar pewawancara terkesan.
Hindari pertanyaan-pertanyaan yang terlalu mendasar, seperti profil perusahaan, standar gaji, pertanyaan terlalu personal, atau gosip yang menerpa perusahaan.
Jawaban :
Perlihatkan antusiasme dengan bertanya kapan bisa segera bergabung di perusahaan yang dilamar.
Kamu bisa riset lebih dahulu informasi tentang pekerjaan dan perusahaan itu lewat berbagai sumber.
Bisa lewat website perusahaan, media cetak dan elektronik, serta situs dunia kerja seperti Jobplanet.
Jadi kamu terlihat memang sungguh-sungguh ingin bekerja di situ. (*)