Find Us On Social Media :

Tetap Tersenyum Istri Fildan Baubau Nggak Malu Bongkar Kelakuan Suaminya, Pasca Mereka Menikah

By Octa, Senin, 10 Juli 2017 | 21:57 WIB

Fildan Baubau fotobareng bersama anak istri

Grid.ID - Pernah Jalani Kehidupan yang Bikin Miris Hati

Sebelum menjuarai D'Academy 4, Fildan 'Baubau' Rahayu hanyalah orang biasa.

Bahkan bisa dibilang Fildan melewati hari-harinya dengan banyak mengalami kekecewaan.

Saat ikutan audisi D.Academy 4, kabar yang beredar bahwa dia juga sempat dikucilkan dan dicemooh.

(BACA : Demi Lunasi Hutang Suami Ketiganya, Musdalifah Masih Mau Berkorban Demi Keluarga?)

Fildan diakui sebagai alumnus SMA Negeri 3 Baubau.

Tapi siapa sangka, kalau dia sempat dikeluarkan dengan alasan tak mampu bayar uang sekolah.

Nggak hanya itu, dari Munarti, terungkap soal kemiskinan yang dilalui oleh Fildan.

Dikutip dari Tribunnews.com, guru kesenian di SMA Negeri 3 itu juga bilang kalau Fildan sampai tidak mampu beli bahan makanan.

Melalui masa lalu yang terbilang miris, nggak bikin Fildan putus asa.

(BACA : Ini Penyebab Istri Donny Kesuma Minta Cerai Sampai Nggak Ada Kabar Hadiri Sidang?)

Perceraian orang tuanya sejak kecil, juga nggak bikin Fildan gampang depresi dan emosional.

Diungkapkan oleh Salmiati, bahwa suaminya itu orangnya sabar.

"Dia suami yang romantis," ucap ibu dari Digar, anak dari hasil pernikahannya dengan Fildan.

Menjuarai D'Academy 4, Fildan Baubau menambah panjang daftar pemenang yang berasal dari Sulawesi.

Pada penyelenggaraan D'Academy 2, Evi Anggraini (26) alias Evi Masamba dari Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan jadi juaranya.

Lalu pada penyelenggaraan ke-3, juara D' Academy digondol oleh Muhammad Irsyad Basir (26) alias Ical Majene dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.   

Fildan Rahayu sendiri merupakan putra asli dari kota Bau Bau yang letaknya di Sulawesi Tenggara.

Atas apa yang sudah dicapai itu, Filda Baubau mendapatkan hadiah uang tunai Rp 250 juta.

Juga satu unit rumah dari Wali Kota Baubau, AS Tamrin dan naik haji dari Ketua Tim Penggerak PKK Sulawesi Tenggara, Tina Nur Alam.(*)