Find Us On Social Media :

Katanya Kurus Tapi kok Angka Timbangannya Endut? Ini Cara Hitung Berat Badan Ideal yang Tepat

By Ridho Nugroho , Selasa, 11 Juli 2017 | 18:13 WIB

Biar nggak salah, ini dia cara menghitung berat badan ideal yang tepat.

Grid.ID – Masalah berat badan selalu menjadi momok menakutkan bagi para cewek, terlebih remaja muda yang masih mementingkan penampilan.

Tubuh yang ideal dipercaya sebagian cewek memberi kesan penampilan lebih seksi dan cantik.

Makanya, nggak heran, dong, kalau banyak cewek bersusah payah mendapatkan angka timbangan yang memuaskan hati, hehehe…

( BACA : 8 Tips Ubah Pola Makan Agar Tetap Sehat dan Berat Badan Terjaga )

Nah, sebelum kamu salah menghitung berat badan ideal yang tepat seperti apa.

Seperti dikutip Grid.ID dari Nova.id, ini dia ulasan mengenai cara menghitung berat ideal yang tepat seperti apa yang dijelaskan oleh . Dr. Wiji Lestari Sp.GK dari RS Permata, Depok.

“Cara menghitung berat badan ideal adalah berat badan (BB) yang proporsional dilihat dari tinggi badan (TB), secara obyektif dinilai dengan indeks massa tubuh (IMT), yaitu BB/TB (kuadrat dalam meter). Kisaran IMT normal untuk orang Asia Pasifik adalah 18,5 - 22,9 kg/m2,” terang Wiji.

( BACA : Lelah Diet Tapi Nggak Ada Hasil? Ganti Rutinitas Pagi Kamu dengan Sarapan Ini, Turun 5kg Dalam 60 Hari )

Contohnya seseorang dengan tinggi badan 160 cm dan berat badan 60 kg. U

bah tinggi badan dalam satuan meter, yaitu 1,60 m. Jadi IMT = 60/ (1,60 x 1,60) = 22,4 kg/m2.

Artinya, masih dalam kategori normal untuk orang Asia Pasifik.

Bila hasil penghitungan di atas 22,9 kg/m2 berarti overweight dan kurang dari 18,5 kg/m2 berarti kurus.

( BACA : Terbukti, Diet ala Bikini Formula Bikin Kamu Pede Pakai Bikini Sampai Tua, Ini Rahasianya )

Selain itu, ada cara lain yang bisa digunakan untuk menghitung berat badan yang ideal, yaitu dengan rumus TB - 100 (untuk tinggi badan <160 cm) dan (TB - 100) - (10 % x (TB - 100) untuk TB > 160 cm.

Selain mencapai berat badan ideal, tentunya kita ingin sehat dan langsing, yaitu kondisi di mana berat badan normal proporsional dan tidak menderita penyakit.

Proporsional di sini tidak hanya dilihat dari berat badan dan IMT saja, tetapi juga komposisi tubuh dan kondisi metabolik.

"Komposisi tubuh apabila massa lemak berlebihan dan memiliki massa otot yang cukup. Jadi, kalau langsing dalam artian postur langsing dan berat badan normal tetapi massa lemak berlebihan, misalnya di perut, itu tidak sehat. Atau langsing tetapi kondisi metaboliknya terdapat ketidakseimbangan, misalnya kadar kolesterol yang tinggi, juga tidak sehat,” ujar Wiji panjang lebar.

( BACA : 5 Kesalahan yang Membuat Diet Kamu Gagal Total, Sarapan Seringkali Diabaikan, Padahal Penting )

Berat badan memang sebaiknya ideal/normal, karena bila berat badan di bawah normal ataupun lebih dari normal akan berhubungan dengan peningkatan risiko berbagai penyakit.

Dengan kata lain, dari segi kesehatan, berat badan ideal memiliki risiko penyakit yang lebih rendah, pun dari sisi estetika tentu badan ideal lebih indah.

"Agar berat badan tetap ideal, perlu pola makan dan aktivitas yang seimbang. Penting diketahui, berat badan adalah hasil dari keseimbangan antara kalori/energi yang masuk dari makanandan yang dikeluarkan dari aktivitas. Apabila asupan lebih besar dari yang dikeluarkan, maka energi akan disimpan dan hasilnya berat badan akan bertambah, begitu sebaliknya,” tutup Wiji. (*)

(Hilman Hilmansyah/Nova.id)