Hal ini mengingat, lantaran plengkung ini bukan sekadar bangunan biasa dan menjadi bangunan keraton yang dilindungi.
Plengkung Nirbaya atau dikenal dengan nama plengkung gading ini terletak di sebelah selatan Alun-alun Selatan.
Nirbaya berasal dari kata "nir" yang artinya tidak ada, dan kata "baya" yang berarti bahaya.
Jadi plengkung ini memiliki filosofi tidak adanya bahaya yang mengancam.
Plengkung Nirboyo juga menjadi pintu keluar bagi jenazah sultan dan keluarganya ketika hendak dimakamkan.
Almarhum kakek dari GKR Bendoro, Sri Sultan HB IX ketika akan dimakamkan ke Imogiri melalui plengkung ini.
Inilah alasan filosofi mengapa putri Raja Yogyakarta ini geram. (*)