Untuk penelitian yang dipublikasikan di European Heart Journal, tim tersebut menganalisis data dari 85.494 pria dan wanita dari Inggris, Denmark, Swedia dan Finlandi.
Selama masa tindak lanjut sepuluh tahun, ada 1.061 kasus baru atrial fibrillation.
"Ini bisa menjadi salah satu mekanisme yang menjelaskan peningkatan risiko stroke yang diamati sebelumnya di antara mereka yang bekerja berjam-jam.”
(BACA: INFOGRAFIS : Waspada, Jangan Anggap Sepele Gangguan Nafas Saat Tidur, Dampaknya Bisa Sampai Stroke)
“Fibrilasi atrium diketahui berkontribusi terhadap perkembangan stroke dan juga hasil kesehatan buruk lainnya seperti gagal jantung dan demensia terkait stroke ," tutup Kivimaki. (*)