Grid.id - Anak Jeremy Thomas, Axel Matthew Thomas, ditangkap polisi dengan tuduhan terlibat dalam pembelian narkoba.
Dikutip Grid.id dari Kompas.com, polisi mengaku telah mengantongi bukti transfer dari putra Jeremy.
Mereka mengatakan bahwa penangkapan terhadap Axel berdasarkan pengembangan kasus pengungkapan penyelundupan narkotika jenis happy five asal Malaysia.
Narkoba ini diselundupkan ke Indonesia melalui Bandara Soekarno-Hatta.
BACA Pemilik Rumah Inap Beber Kelakuan Turis Malaysia, Netizen Negeri Jiran Pun Malu
Meski demikian, Jeremy Thomas membela anaknya, dan membantah tudingan ini.
Tapi, apakah narkoba Happy 5 itu?
Bersumber dari situs solacesabah.com, berikut fakta soal pil setan itu :
1. Nama
Nama lain dari Happy 5 ini adalah Erimin 5.
Sejatinya, narkoba ini punya nama asli Nimetazepam.
Nama Nimetazepam jelas terdengar susah dilafalkan.
Maka, di jalanan dan pengguna, nama ini kemudian disebut Erimin 5.
BACA Foto-foto Anak Jeremy Thomas Bergaul, Netizen : Ayah Hidup Sehat, Anaknya Kayak Pecandu
Berkembang lagi, kemudian dijuluki Happy 5.
Mengapa ada kata 5? Karena di setiap pil, mengandung Benzodiazepine sebanyak 5 miligram.
2. Asal
Anak Jeremy Thomas disebut memesan pil Happy 5 dari Malaysia.
BACA Kisah Nenkham Si Biksu Cabul, Gemar Barang Mewah dan Halalkan Berzina, Begini Cara Dia Dapat Uang
Meski demikian, pil setan ini aslinya dari Sumitomo, Jepang.
3. Obat Imsomnia
Happy 5 masuk dalam golongan Benzodiazepine.
Narkoba ini punya efek yang membuat penggunanya seperti lelap terhipnotis.
Obat ini sejatinya digunakan untuk mereka yang mengalami susah tidur.
4. Candu
Obat ini asalnya dibikin oleh perusahaan Hoffman La Roche pada 1962.
Sejak November 2015, produksinya dipindah ke Jepang.
Obat ini semakin lama ditinggalkan pasien Insomnia akut.
Penyebabnya, efek obat ini dianggap berbahaya, seperti membuat penggunanya kecanduan.
5. Bikin Tenang
Happy 5 memiliki efek menenangkan pada penggunanya.
Pecandu tidak memiliki mekanisme penanganan yang sehat karena sifat kecanduan.
Obat ini memicu kecanduan karena memberi makan apa yang kurang di otak mereka: dopamin.
Itu terjadi karena obat tersebut bersifat hipnotis, anxiolytic (menghilangkan kecemasan), serta jadi obat penenang..
6. Sambil Minum
Nah, obat ini disebut jarang dikonsumsi sendirian.
Maksudnya, pecandu biasanya mengonsumsinya dengan 'pelengkap'.
Yang favorit adalah menenggak obat ini sambil menenggak miras. (*)