Sempat menjalani rawat inap, Vino akhirnya diperkenankan pulang ke rumah pada Selasa (18/7), meski nafasnya masih sedikit tersengal-sengal. Di bagian lengan dan kakinya pun belum hilang bekas jarum infus. Tubuh mungilnya tampak lemas tak berdaya. Beberapa kali, Vino merengek dan menangis di gendongan ibunya.
Di hidungnya juga terpasang selang sonder yang berfungsi untuk menyalurkan susu ke tubuhnya.
(Baca Juga: Sedih, Jeremy Thomas Rela Anaknya Ditahan, Terlihat Seperti Ini Keadaan Ayah dari Axel ) Selain mengonsumsi asi dan bubur, Vino diharuskan pula mendapat asupan susu formula khusus, dengan harga Rp 260 ribu per kaleng ukuran 400 gram. Tergolong mahal, untuk ukuran keluarga yang terbatas dari segi ekonomi.
"Susu satu kaleng cukup untuk konsumsi selama satu minggu. Memang cukup berat, karena buat kebutuhan sehari-hari saja kami harus memeras keringat," ucap Siti.
Vino sendiri sebenarnya tumbuh layaknya bayi normal dalam enam bulan awal. Saat memasuki usia satu tahun pun ia sudah bisa berdiri. Namun, ketika kondisnya semakin menurun, pertumbuhannya pun turut melambat.
Bahkan, berat badannya kini hanya 6 kilogram saja. Jauh dari berat badan ideal bayi seusianya, sekitar 9-10 kilogram.
"Sekarang buat berdiri saja kakinya gemetaran, tidak kuat lagi," tuturnya.
Dengan kondisi yang menerpa anak ke duanya itu, Siti hanya bisa pasrah dan berharap yang terbaik.
Sebab, selain biaya yang teramat mahal, dokter juga sempat mengatakan, kalau cangkok hati dibutuhkan proses yang panjang, karena harus melewati seleksi, terkait kecocokan hati yang hendak dicangkok untuk tubuh si bayi.
"Kalau memang ada orang baik hati yang mau membiayai operasi Vino, saya terima, Alhamdulillah. Tapi, kalau memang tidak ada, saya hanya bisa pasrahkan pada Allah. Sebagai ibu, saya pasti berjuang semaksimal mungkin, untuk kesembuhan Vino," pungkas Siti. (*)
(Baca Juga: Anak Tiga Tahun Ini Bangkit Lagi, Saat Akan Dimakamkan)
Artikel ini sudah tayang di TribunJogja.com denga judul [KISAH PILU] Balita Asal Magelang Ini Mengidap Sirosis, Tubuhnya Kurus dan Terkulai Lemas