Laporan Wartawan Grid.ID, Kama Adritya
Grid.ID – Pada tanggal 10 Juli 2017 lalu, satelit Juno yang mengorbit di planet Jupiter akan berada pada titik terdekat dengan Bintik Merah Raksasa atau Great Red Spot (GRS) yang terkenal ini.
Badai terbesar di tata surya kita ini memang sudah menjadi ciri khas dari planet Jupiter.
Satelit Juno mengudara di atas GRS ini dengan jarak hanya 9.200 km dari badai raksasa ini.
Juno ditugaskan untuk mengitari Jupiter setiap 53 hari sekali, dan akan mendekati serta mengambil data dari setiap sudut planet Jupiter.
(BACA: Wow! Sinyal Misterius Datang dari Bintang Tetangga yang Jaraknya 11 Tahun Cahaya!)
NASA berencana akan melakukan pendekatan ke GRS sebanyak beberapa kali, dan pendekatan pada tanggal 10 Juli lalu itu adalah yang terdekat jaraknya.
Hasilnya? Juno berhasil mengirimkan gambar-gambar spektakuler dan data-data yang membantu para ilmuwan untuk memelajari planet terbesar di tata surya ini lebih dalam.
Foto-foto yang ada pada artikel ini merupakan gambar foto yang belum diproses dan masih berupa dari data mentah. Selain itu, foto-foto ini juga berasal dari astronomer amatir sekaligus profesional.
Dari data yang diambil Juno, para ilmuwan bisa memetakan badai tersebut dalam bentuk 3D.
(BACA: Festival Virtual Reality Porno Pertama Dibatalkan Akibat Terlalu Banyak Pengunjung)
Data tersebut juga menunjukkan bahwa angin pada GRS berkisar pada kecepatan 650 km per jam.
Dari data-data tersebut para ilmuwan juga mendapat bukti baru mengenai inti planet Jupiter yang kemungkinan berupa logam solid yang kerap kali berubah bentuk.
Hal tersebut menyebabkan pola medan magnet di planet ini tidak stabil dan berubah-ubah, sangat berbeda dengan medan magnet di Bumi yang tidak banyak berubah.
(BACA: Daftar Rilis 21 Film Disney dari 2017 Sampai 2019, Siapkan Uang Buat Tiket Bioskop!)
Sean Doran membuat reka gambar untuk dapat memerlihatkan skala besarnya GRS jika dibandingkan dengan Bumi, dari situ terlihat bahwa badai GRS ini bisa menelan seluruh planet Bumi.
Meski demikian, ukuran GRS cenderung mengecil dan kemungkinan dalam waktu ratusan tahun ini akan hilang. (*)