Find Us On Social Media :

Miris, Setelah Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Pria Ini Lihat Langsung Kecelakaan yang Tewaskan Istrinya

By Way, Sabtu, 22 Juli 2017 | 21:56 WIB

Mobil yang tabrakan

Grid.ID- Tiga wanita tewas dalam kecelakaan mobil, sepulangnya dari liburan untuk merayakan ulang tahun pernikahan pertamanya. 

Mairead Mundy (37), ibunya Margaret McGonigle (69), dan temannya Rachel Battles (39) tewas dalam kecelakaan.

Sementara suami dari Mundy dan Rachel, melihat kejadian tragis itu saat mengendarai mobil di belakang mobil korban. 

Mundy baru saja merayakan ulang tahunnya dengan Padraic, yang dinikahinya pada bulan Juli tahun lalu.

(Baca :  Merinding, Perjuangan Hidup Wanita yang Terlahir Bermuka Setengah, Ini Harapan Hidupnya )

Pernikahan itu berlangsung setelah kematian tragis suami pertamanya Declan O'Neill pada tahun 2009.

Para wanita itu adalah tetangga di desa Bruckless, Co Donegal.

Mereka dalam perjalanan pulang dari liburan di Turki setelah mendarat di bandara Dublin satu jam sebelumnya, dikutip dari laporan Irish Mirror.

Kecelakaan terjadi pada N2 di Aclint Bridge, di perbatasan Monaghan-Louth sekitar pukul 12.30 kemarin.

(Baca :  TERPOPULER: Kepribadian Orang dari Cara Duduknya, Perilaku Selamat Setelah Menikah, dan Video Mobil Goyang di Riau )

Jalanan itu memang menjadi tempat yang paling sering terjadi kecelakaan.

Anggota dewan setempat juga menyatakan bahwa jalan itu adalah "jebakan maut". 

Desa asal para korban, yaitu Bruckless memang memiliki populasi yang sangat sedikit yaitu kurang dari 100 orang. 

Akibat kejadian tadi malam, populasi desa tersebut semakin sedikit. 

(Baca :  Ngeri, Seorang Ibu Tewas Tergilas Eskalator Setelah Selamatkan Anaknya )

Untuk mengantarkan korban ke tempat perisitirahatan terakhir, ada sebuah acara khusus Rosario yang diadakan di gereja setempat. 

Ketua Komite Pusat Komunitas Brettless John Boyle, yang mengenal semua korban tragedi tersebut mengatakan, "ini adalah kejadian terburuk bagi desa kami." 

Pastor Paroki Bruder Brillless James James Sweeney mengatakan: "Ini adalah salah satu tragedi terburuk yang pernah saya alami dalam 32 tahun saya bekerja di imamat." (*)