Grid.ID – Berita ini dimulai dari pengalaman seorang ibu yang saat itu sedang berbelanja di pusat perbelanjaan, seperti yang dikutip Grid.ID dari The Sun.
Emma Linley (43) bermaksud ingin membelikan pakaian dalam untuk anak perempuannya di London.
Bukan main terkejutnya ia saat melihat model bra yang diperuntukkan untuk gadis muda berusia tujuh sampai 13 tahun yang diproduksi oleh label tersebut.
( BACA : Karena Tidak Mau Mengenakan Bra, Wanita Ini Dilecehkan di Tempat Kerja dan Mengaku Dipecat )
Gerang dibuatnya, Emma menuduh Primark melakukan seksualitas terhadap anak-anak dengan menjual bra berbusa tebal untuk anak perempuan di bawah umur. Ibu yang juga seorang artis tersebut juga mengatakan bahwa, desain tersebut memicu kekhawatiran gadis remaja tentang citra tubuh.
"Apakah Primark menjual celana berbusa tebal untuk anak laki-laki berusia tujuh sampai 13 tahun, supaya alat kelamin mereka tampak lebih besar?” ujar ibu berusia 43 tahun itu.
"Jadi anak laki-laki baik-baik saja karena mereka membutuhkan anak perempuan?", imbuhnya.
Emma, yang membintangi Family Affairs Channel Five, bersumpah untuk berkampanye menghentikan penjualan bra tersebut.
"Saya memiliki dua anak gadis. Saya tidak ingin mereka menghadapi pubertas dengan omong kosong ini," ujarnya.
( BACA : Nikita Mirzani No Bra di Muka Umum, Ternyata 7 Artis Cantik Juga Doyan No Bra dan Bahkan Yang Nomer 3 Masih Muda ) Sarah Champion, anggota parlemen untuk Rotherham, South Yorks, mengatakan: "Ini mengecewakan. Hal ini menyebabkan seksualisasi anak-anak, dan meningkatkan tekanan sosial pada mereka agar terlihat lebih dewasa. "
Namun, “Primark” bersikeras bahwa bra itu tidak dilapisi dengan busa tebal, tapi dicetak.
Seorang juru bicara menambahkan: "Penjualan bra tersebut sangat wajar di pasaran."
Hmmm… Bagaimana menurut kamu? (*)