Grid.ID - Seks merupakan bagian tak terpisahkan dari sebuah ikatan pernikahan. Terlepas dari sesering apa suami-istri melakukannya, tentu saja yang lebih penting adalah bagaimana kedua belah pihak bisa sama-sama menikmati keintiman tersebut.
Jika sudah begitu, hubungan seks suami-istri bisa dikatakan berjalan sehat. Lebih dalam soal ini, dr. Nugroho Setiawan, MS., Sp.And., menjelaskan seks yang sehat itu ada beberapa sudut pandang. Apa saja?
1. Bukan cuma sehat fisik tapi juga psikis, apa maksudnya?
Artinya, suami-istri sehat secara fisik dan tidak menderita sakit apapun. Sedangkan sehat psikis artinya memiliki ketertarikan secara erotik di antara mereka. Dengan kata lain sama-sama menginginkan hubungan seks saat itu.
Selain itu, itu seks sehat menurut dr. Nugroho juga dipandang dari usia saat melakukannya. Usia remaja tidak pantas melakukan hubungan seksual (usia 19 tahun atau kurang) karena jika terjadi kehamilan akan mengganggu pertumbuhan janin, kesulitan persalinan hingga mempengaruhi psikisnya.
2. Seks harus meliputi 4 unsur ini, loh
Hal tersebut meliputi rekreasi yaitu melakukan seks untuk memperoleh kesenangan dan kenikmatan. Lalu prokreasi, melakukan seks untuk tujuan punya anak.
Ketiga adalah relasi, melakukan seks untuk tujuan hubungan antara kedua pihak menjadi makin erat. Terakhir institusi di mana fungsi seks adalah untuk menguatkan institusi sebuah pernikahan.
(Baca Juga: Artis Ini Menikah Tidak Disetujui Oleh Orang Tuanya, Ternyata Sekarang Hidupnya Seperti Ini)
3. Pentingnya belajar soal seks yang sehat
Seks sehat sangat penting dalam sebuah pernikahan karena manusia adalah makhluk seksual. Agar seks sehat terpenuhi, maka sebelum menikah harus melakukan pemeriksaan pranikah.
“Apakah masing-masing pasangan memiliki penyakit yang mungkin ditularkan ke pasangannya. Atau pun mereka membawa bakat penyakit tertentu yang memungkinkan diturunkan ke anak mereka seperti thalasemia," kata dokter yang praktek di Brawijaya Women and Children Hospital ini.