Find Us On Social Media :

Jangan Gabung Asupan Protein Tinggi dan Minuman Manis, Inilah Fakta yang Membuat Berat Badan Tubuh Naik

By Alfa Pratama, Sabtu, 29 Juli 2017 | 14:49 WIB

Kebiasaan mengasup gula akan menyebabkan penimbunan lemak berbahaya pada bagian perut.

Grid.ID- Mengkonsumsi minuman manis seperti jus buah dengan makanan protein tinggi ternyata memiliki dampak negatif terhadap keseimbangan energi di dalam tubuh.

Makanan protein tinggi termasuk daging tanpa lemak, ayam tanpa lemak, ikan, dan produk susu

Menurut sebuah penelitian, mengkombinasikan makan dan minuman manis juga bisa menimbun lemak lebih banyak dari biasanya.

Temuan fakta dari penelitian ini menunjukkan bahwa konsumsi minuman manis bisa menurunkan oksidasi lemak (memulai pemecahan molekul lemak) setelah makan sebanyak 8%.

" >

Kombinasi ini juga bisa meningkatkan keinginan untuk makan junk food secara terus menerus.

"Kami terkejut dengan dampak minuman yang mengandung gula pada metabolisme tubuh saat dikonsumsi bersama makanan protein tinggi. Kombinasi ini juga akan meningkatkan keinginan untuk makan makanan gurih dan asin selama empat jam setelah makan," kata peneliti utama, Shanon Casperson, dari USDA-Agricultural Research Service Grand Forks Pusat Penelitian Nutrisi Manusia di AS.

Jika minuman manis dikonsumsi dengan makanan protein 15 persen, oksidasi lemak rata-rata turun rata-rata 7,00. 

"Kami menemukan bahwa sekitar sepertiga dari kalori tambahan yang diberikan oleh minuman manis tidak dicerna, metabolisme lemak berkurang, dan butuh sedikit energi untuk me-metabolisme makanan. Efisiensi metabolisme yang menurun ini mungkin kelebihan  bagi tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak" kata Casperson.

(BACA Tradisi Ayah Membangun Gubuk Bercinta untuk Anak Perempuannya, Inilah Pengakuan Salah Satu Gadis Pelaku Ritual yang Bikin Geleng-Geleng)

Untuk penelitian tersebut, tim tersebut merekrut 27 orang dewasa dengan berat badan sehat (13 laki-laki, 14 perempuan), yang rata-rata berusia 23 tahun sebagai objek penelitian.

"Hasilnya memberikan wawasan lebih jauh tentang peran potensial minuman manis dalam memicu penambahan berat badan dan obesitas," tutup Casperson. (*)