“Begitu berada di dalam rumah sekitar pukul 7 malam, salah satu wanita menangkap pinggangnya dan yang lainnya menanggalkan celananya,” demikian laporan yang dismapaikan jaksa penuntut di pengadilan Bulawayo di mana kasusk atas tuduhan serangan tidak bermoral terhadap pendeta tersebut terjadi pada 14 Juli 2017.
“Mereka menariknya ke tempat tidur dan satu pelaku, Mongywe datang membawa kondom,”
“Lalu, Sandra berhubungan seks dengan korban tanpa persetujuannya,” kata jaksa.
Di persidangan, ketiga wanita itu membantah telah melakukan tindak pemerkosaan.
Namun, mereka mengakui telah melakukan tindakan yang amoral.
Ketika ditanya alasannya, sunguh mengejutkan.
Ternyata 3 wanita itu hanya ingin membuktikan sesuatu, bahwa pendeta juga manusia yang punya nafsu syahwat dan bisa terangsang.
(Baca: GGS: Ganteng-Ganteng Suka-Narkoba, Ada yang Baru Coba-Coba!)
Satu pelaku, Riamuhetsi menyampaikan bahwa pendeta itu selalu datang ke rumahnya saat ia sedang mandi.
Sang pendeta selalu berdalih bahwa dirinya adalah orang yang beriman, saleh, dan tidak tunduk pada nafsu. Jadi tak akan tergoda dengannya.
“Saya ingin membuktikan bahwa pendeta juga memiliki perasaan dan nafsu seperti orang lain,”
“Saya ingin dia menyadari bahwa dia tidak istimewa untuk bisa terbebas dari rayuan seksual,”