Grid.ID-Teknologi bedah plastik kini makin maju dan canggih.
Mengubah wajah menjadi sangat cantik atau tampan, bahkan menjadi orang yang sangat berbeda kini bisa dilakukan.
Namun, ternyata hal ini disalahgunakan oleh seorang wanita di China.
Bukannya dipakai untuk mempercantik wajahnya, bedah plastik digunakannya untuk mengubah wajah.
Dilansir dari laman Telegraph, seorang wanita berusia 59 tahun dari kota Wuhan tengah China mengubah penampilannya melalui operasi plastik.
Dia melakukannya untuk menghindari hutang pribadi sebesar 25 juta yuan (Rp 49 miliar), seperti dikatakan kantor berita Xinhua.
Polisi 'terkejut' saat menangkap wanita tersebut, yang melarikan diri ke kota Shenzhen, Cina tenggara.
Sebelumnya, dia melarikan diri setelah sebuah pengadilan di Wuhan memerintahkannya untuk melunasi hutangnya
"Kami sangat terkejut melihat kejadian itu," kata kantor berita resmi Xinhua mengutip seorang polisi.
(Baca : Masih Ingat Dengan Korban Bully M Farhan? Ini yang Dikatakan Saat Diberi Hadiah Oleh JKT48 )
"Dia berusia tiga puluhan dan dia berbeda dengan foto yang kami punya."
Wanita itu, yang diidentifikasi sebagai Zhu Najuan, juga mengaku menggunakan kartu identitas orang lain untuk bepergian ke seluruh negeri dengan kereta api.
Dia membiayai operasi plastiknya dengan menggunakan kartu bank pinjaman, kata Xinhua Jumat malam.
Perwakilan dari lebih dari 300 kota di China mengeluarkan sebuah kebijakan awal bulan Juli yang menjanjikan untuk menyediakan lebih banyak kredit untuk belanja konsumen.
(Baca : Begini Nih Kalau Vishal Singh Puji-puji Jessica Iskandar )
Itu adalah salah satu upaya negara tersebut untuk menemukan sumber pertumbuhan ekonomi baru dan mengurangi ketergantungannya pada investasi infrastruktur industri berat dan investasi yang digerakkan pemerintah.
Namun, karena China berusaha memberi lebih banyak kredit kepada individu, mereka juga menghadapi lonjakan hutang rumah tangga, yang diperkirakan mencapai sekitar 50 persen produk domestik bruto tahun lalu.
Angka ini berarti lebih dari dua kali lipat dalam waktu kurang dari satu dekade.
Selama pemerintah mencoba untuk membangun sistem penilaian kredit nasional yang dapat diandalkan, pihak berwenang di seluruh negeri juga mengeksplorasi cara baru untuk menindak orang-orang yang tidak membayar hutang.
(Baca : Jessica Iskandar Bicara Kedekatannya Dengan Cowok India, Vishal Singh )
Menurut media pemerintah, satu pengadilan di provinsi Jiangsu telah membuat daftar hitam pengemplang kredit.
Siapa pun yang menelpon seseorang yang ada di daftar hitam, maka pertama-tama mereka akan dipaksa untuk mendengarkan pesan yang direkam sebelumnya yang isinya "tolong dorong orang ini untuk memenuhi kewajiban hukum mereka".
Xinhua mengatakan bahwa kota Wuhan juga telah meluncurkan serangkaian tindakan keras terhadap mangkir utang, dan menahan 186 orang pada paruh pertama tahun ini.