Grid.ID - Kesehatan wanita dan remaja di Indonesia, terutama terkait reproduksi, masih sangat buruk.
Hal ini kemungkinan dikarenakan rendahnya kesadaran wanita dan remaja terhadap pentingnya memiliki reproduksi sehat.
Penyebab lainnya adalah budaya yang menganggap reproduksi adalah sesuatu yang tabu.
Hal inilah yang menjadi pendorong almarhun dr. Ryan Thamrin, pemandu acara program kesehatan Dr. OZ di televisi, untuk mempelajari Kesehatan Reproduksi & Penyakit Menular Seksual di Mahachulalong kornrajavidyalaya University, Bangkok, Thailand.
Ia ingin memberikan pemahaman yang benar mengenai kesehatan reproduksi.
Salah satu permasalahan reproduksi wanita adalah malasah jerawat di miss V.
Dikutip Grid.ID dari laman dr. Ryan Thamrin, keluhan umum yang sering dialami jika kita tinggal di daerah tropis adalah berkeringat dan membuat tubuh wanita mudah lembab, terutama pada wilayah yang tertutup, berlipat dan banyak lemak salah satunya adalah seperti didaerah intim kewanitaan.
Miss V atau vagina (Labia Mayor/ bibir vagina luar maupun Labia Minor/bibir vagina dalam) terdiri dari otot, lemak, saraf dan ditumbuhi oleh sel-sel rambut beserta kelenjar minyak (kelenjar sebacea) yang di area tersebut biasanya di tumbuhi oleh bulu kemaluan.
Apabila di daerah kewanitaan sering terjadi kondisi “terlalu lembab” maka hal ini akan menyebabkan mudahnya berkembang biak infeksi berupa bakteri, jamur dan virus.
Ujungnya eksosistem di vagina menjadi terganggu yang akhirnya akan muncul keluhan-keluhan berupa bau tak sedap, gatal terkadang disertai dengan keluarnya cairan keputihan dari dalam lubang vagina, dan bintik bintik kecil seperti jerawat pada bagian bibir vagina luar.
Jerawat adalah hal yang wajar apabila muncul pada kulit di bagian wajah, leher, dada, punggung, dan badan terutama di saat remaja.
Namun bila bintik bintik berupa jerawat muncul di kulit bibir miss V bagian luar tentunya akan sangat menganggu.