Penyakit ini terjadi saat isi lambung, termasuk asam lambung, naik menuju kerongkongan sehingga Anda merasa mual dan nyeri dada.
Namun, banyak orang salah paham dan mengira bahwa maag itu sama dengan asam lambung.
Ini karena pada kebanyakan kasus, keluhan maag disebabkan oleh gangguan asam lambung.
Asam lambung sendiri adalah enzim yang diproduksi tubuh secara alami. Gunanya adalah mencerna makanan.
Kalau Anda kebanyakan asam lambung atau bila asam lambung naik ke kerongkongan, ini akan menyebabkan gejala-gejala yang lebih dikenal dengan sebutan maag.
Jadi, sebetulnya tidak semua orang punya maag.
Apa saja tanda-tanda dan gejala maag (gastritis)?
1. Hilang nafsu makan 2. Mual dan muntah 3. Nyeri di perut bagian atas 4. Merasa kenyang meski baru makan sedikit
(Baca Juga: Haru! Peluk Tora Sudiro, Mieke Amalia: Aku Pulang Dulu Ya Sayang...)
Anda harus menghubungi dokter Anda jika gejala-gejala yang dialami belum hilang juga.
Anda juga perlu memberitahu dokter jika perut Anda merasa tidak nyaman setelah minum obat, terutama aspirin atau obat penghilang rasa sakit lainnya.
Ada beberapa hal yang bisa memicu maag atau penyakit yang menyebabkan maag.
Di antaranya pola makan tidak teratur, sering mengonsumsi makanan pedas atau yang kadar lemaknya tinggi seperti gorengan, gaya hidup tak sehat seperti merokok atau kebanyakan minum minuman beralkohol, kelebihan berat badan atau obesitas, sedang menjalani pengobatan tertentu seperti antibiotik, aspirin, steroid, dan pil KB, stres atau kelelahan. (TribunPekanbaru.com/ Muhammad Ridho)
(Baca Juga: VIDEO: Detik Pelepasan Jenazah dr Ryan Thamrin, Banjir Air Mata Mengiringi Kepergian dr Oz Indonesia Itu)