Sangkin juga berkata bahwa motornya, tidak bisa lari (ngebut), sehingga dalam kondisi bingung dia sempat ingin mengejarnya.
"Karena motornya, jujur aja ya motor saya itu lagi nggak bisa lari, kan memang setelah saya sengaja dibikin nggak bisa lari," kata Sangkin.
Namun dia kebingungan antara ingin mengejar pelaku hipnotis atau melapor ke kantor Grab.
"Ya udah lapor ke Grab aja pak, mumpung belum lama."
"Iya udah jauh itu pak, udah nggak keuber," kata orang di dekatnya, melihat pak Sangkin masih ingin berusaha mengejar motornya.
(Baca : Duh Bikin Baper, Randy Martin Asik Peluk Kekasihnya di Air Terjun )
Akhirnya Sangkin minta tolong orang untuk mengantarnya ke Grand Wijaya (kantor Grab).
Langkah melapor ke kantor Grab memang lebih masuk akal, karena kantor pasti punya data penumpang yang memesannya.
Jadi, kemungkinan besar masih bisa dilacak.
Menurut akun esa_avuan_fazar, rumah Sangkin dulu di jalan mawar 2 kel. Bintaro, namun ternyata sudah pindah ke Cinangka dan tak diketahui persisnya.
Barangkali ada pembaca yang mengetahui saat di jalan, motor bapak Sangkin adalah Suzuki Satria B 6844 GHY.
Menurut akun supriyono_aguss, motor Satria tersebut masih dalam kondisi baru dan masih dalam masa kredit. (*)