Grid.ID - Di sebuah desa di wilayah Karibia, Amerika Tengah, gadis-gadis belia secara misterius berubah menjadi laki-laki dan tumbuh penis begitu mereka memasuki usia remaja atau masa pubertas.
Mereka dikenal sebagai "guevedoces" atau “penis di usia 12 tahun". Sedikitnya satu dari 90 anak di desa itu lahir dengan kondisi mistis seperti itu, demikian menurut Daily Mirror, Selasa (8/8/2017).
Dilaporkan, perubahan jenis kelamin itu diduga akibat kelainan genetik yang langka.
Sekitar satu dari 90 anak-anak yang lahir di Las Salinas, di Provinsi Barahona, Republik Dominika, mengalami perubahan dari seorang anak perempuan menjadi anak laki-laki saat masa pubertas.
Salah seorang di antaranya adalah Johnny. Ia adalah seorang guevedoce, yang dahulunya terlahir sebagai anak perempuan yang dikenal dengan nama Felicita.
Johnny mengatakan, dirinya tidak memiliki penis sejak lahir dan dibesarkan sebagai seorang gadis normal yang ia sendiri ingat persis bahwa saat bersekolah ia mengenakan gaun.
Dia berkata, "Saya ingat, saya biasa memakai gaun kecil berwarna merah. Saya lahir di rumah dan bukan di rumah sakit. Mereka tidak tahu jenis kelamin saya.”
"Saya pergi ke sekolah dan saya biasa memakai rok saya. Saya tidak pernah suka berpakaian seperti anak gadis. Ketika mereka membelikan saya mainan untuk anak perempuan, saya tidak pernah menyentuhnya. Saya hanya ingin bermain dengan anak laki-laki."
Kondisi misterius ini disebabkan oleh enzim yang hilang, yang menghentikan produksi hormon seks pria, dihydro-testosteron, di dalam rahim, demikian menurut laporan harian The Sun.
Artinya, anak laki-laki tampil sebagai perempuan saat mereka lahir. Ketika testosteron meningkat di usia pubertas, mereka mengalami perubahan suara. Organ reproduksi seksual laki-laki pun tumbuh.
Perkembangan seharusnya terjadi di dalam rahim. Namun, perubahan baru terjadi di usia 12 tahun.
Dr Michael Mosely termasuk di antara mereka yang mengunjungi Las Salinas sebagai bagian dari serial ini.