Grid.ID - Tidak bisa dipungkiri, berdasarkan pengamatan Instagram, Mata Najwa resmi berhenti tayang dan Najwa Shihab mundur dari Metro TV.
Kemudian acara yang sudah sangat terkenal tersebut akan berhenti tayang per Agustus 2017 dan sejak itu Najwa Shihab juga sudah tak lagi di Metro TV.
Nah, apa penyebabnya?
Penelusuran Grid. ID yang mengutip di akun Instagram terverifikasi milik Najwa Shihab tadi malam, Selasa (8/8/2017), Najwa hanya berikan keterangan kalau tayangan 'Eksklusif Bersama Novel Baswedan' menjadi episode live terakhir Mata Najwa.
Ia tak berikan alasan secara rinci kenapa berhenti tayang dan akhirnya ia mundur setelah 17 tahun di Metro TV, sementara Mata Najwa sudah 511 episode berjalan.
Tak ada angin tak ada hujan, tak ada rencana atau pengumuman jauh-jauh waktu sebelumnya kenapa mendadak Mata Najwa 'ditiadakan' di Metro TV?
Apakah Ia keluar setelah wawancara eksklusif dengan Novel Baswedan?
Ditarik kebelakang, pada acara Mata Najwa Metro TV Rabu (26/8/2017) lalu ditayangkan wawancara eksklusif Najwa Shihab pada penyidik KPK yang jadi korban teror penyiraman air keras hingga kedua matanya terancam buta.
Beberapa waktu yang lalu dari tayangan Mata Najwa melalui kanal YouTube resmi milik Metro TV News, di tayangan tersebut Najwa menemui langsung Novel di Singapura.
Pertemuan itu dilakukan di ruangan khusus, Novel diwawancarai oleh Najwa Shihab dan muncullah beberapa hal yang mengejutkan.
Pada wawancara tersebut Novel menceritakan secara rinci bagaimana peristiwa memilukan yang ia alami hingga dugaan-dugaan yang ia munculkan berdasarkan beberapa hal yang ia temukan.
Ini dia poin-poin rangkuman wawancara Najwa Shihab pada Novel Baswedan:
1. Kondisi mata Novel Baswedan
Pada bulan April tahun ini Najwa Shihab melontarkan pertanyaan tentang kondisi terkini mata Novel Baswedan pasca penyerangan oleh dua orang misterius, detailnya pada Selasa (11/4/2017) usai salat subuh.
Menurut Novel pada tayangan tersebut kondisi matanya saat ini masih dalam proses pengobatan
panjang dan kemungkina ada operasi besar yang dilalui bila mata kiri kondisinya tak bisa pulih lebih baik.
"Mata kanan saya bisa melihat tapi berkabut, kiri rasanya kalau melihat seperti melihat bayangan tak bisa fokus. Sambil menunggu operasi saya rawat jalan semoga bisa menyembuhkan mata kanan," ujarnya.
Novel berharap matanya bisa segera pulih.
Ia disarankan dokter agar melakukan aktivitas di luar, aktivitas di luar membuat pertumbuhan kulit kornea mata lebih cepat.
Penyerangan air keras tersebut menurut keterangan Novel mata kanan saat ini kondisinya 97 persen sementara yang paling parah mata kiri 60 persen.
( BACA Cerita Cinta Najwa Shihab dan Suaminya, Pacaran Hanya 6 Bulan Kemudian Langsung Nikah )
Mata kiri air keras sampai ke dalam beberapa bagian organ mata mati.
Kondisi yang harus dijaga jangan sampai inflamasi, infeksi serta beberap ahal lainnya.
Pengobatannya fokus pada mempercepat pertumbuhan kulit kornea.
"Apabila mata kiri mati tak bisa di recovery, kornea di atasnya tak bisa tumbuh, maka akan dilakukan operasi dan membuat darah dan oksigen bisa ke kornea. Kalau mata kiri lumayan (membaik) akan operasi kecil," jelasnya.
Saat ini ia efektif bergerak saat jalan dari tempat yang ia inap ke masjid agak jauh jadi keuntungannya jalan dan salat.
2. Saat penyerangan berlangsung
Pada saat kejadian, pagi itu ia sedang berjalan pulang dari masjid ke rumah setelah salat subuh.
Ketika Novel berjalan sama seperti beberapa waktu sebelumnya, ia merasa seperti dibuntuti dengan motor di belakangnya.
Sebelumnya ia selalu waspada tapi saat itu ia mengaku berpikir positif dan mendiamkan ketika ada motor yang membuntuti di belakangnya.
"Kemudian dia menyiramkan ke mata saya. Satu dua detik rasa terbakar," ujarnya.
Ia awalnya hanya merasa seperti air biasa kemudian beberapa detik terasa terbakar.
Novel mengaku memiliki pengalaman atau pengetahuan dasar terkait air keras.
Agar efeknya tak terlalu berat harus segera disiram air biasa banyak-banyak.
"Saya baru merasakan reaksi keras sekali seperti terbakar saya berlari menuju air, saya tak bisa melihat membentur pohon. Harus cepat lagi sampai, saya berteriak tetangga reaksi cepat dan bantu," imbuhnya.
Novel lau menyiramkan air sebanyak-banyaknya, dan hal inilah yang bisa membuat matanya kini bisa melihat lagi.
Padahal saat itu ia sudah mengaku iklas karena panas yang teramat sangat ia rasakan, sakit di mata seperti mata ditarik dari tempatnya, sakit sekali, di kulit juga sangat sakit.
Wujud dan Tiga Bukti yang Menunjukkan Amplifier yang Diduga Dicuri MA Adalah Milik Musala!
Namun ia bersyukur, saat ini Novel mengaku melihat sesuatu dengan rasa syukur yang besar, selalu tersenyum bahkan hal ini mengejutkan rekannya yang memotret setelah ia diobati.
Saat itu Novel masih tersenyum.
Rekannya bertanya bagaimana kondisi Novel, Novel bilang nggak apa-apa padahal ia menahan rasa sakit yang luar biasa.
"Saya ingin orang-orang sekitar saya melihat dengan semangat," katanya.
Menurut Novel peristiwa penyiraman air keras itu tidak dilakukan secara spontan.
Karena dua tiga hari sebelumnya menurut Novel sudah ada upaya pengintaian.
"Ini bukan tindakan spontan ini direncanakan," katanya.
Tetangga sekitar mengaku melihat dua orang yeng mengintai beberapa hari sebelumnya tiap subuh di sekitar masjid dan dua orang itu tidak salat subuh.
Novel tak bisa mengenali kedua orang penyerangnya.
Dua orang tersebut gunakan helem dan menyiram dari belakang.
Mata Novel sakit sekali dan fokus untuk mencari air.
( BACA Terungkap! Kerabat Sebut Ini Alasan Sebenarnya Najwa Shihab Mundur dari MetroTV )
3. Teror dari oknum kepolisian orangnya itu-itu saja
"Ada beberapa teror dilakukan orang-orangnya itu-itu aja. Itu yang merusak Polri. Kalau mau diperbaiki banyak kok buktinya di KPK," imbuh Novel.
"Saya mau tunjukkan ini, Saya mendapat surat. Saya tak perlihatkan karena ada nama-nama penyidik," kata Novel lalu berikan selembar kertas pada Mata Najwa.
Kertas tersebut berisi lengkap nama-nama penyidik KPK termasuk Novel Baswedan, identitas lengkap,nomor telepon, rute pulang , kebiasaan dan lain-lain.
Novel menduga kertas tersebut diberikan seseorang pada eksekutor untuk dilakukan teror (Novel menyebutnya: menyapa).
"Saya beberapa kali ditabrak, penabrakan itu cek CCTV dilakukan dengan sengaja. Saya melihat contoh kertas ini hal-hal seperti ini terjadi. Ini kertas yang diberikan kepolisian untuk diberikan pada tim eksekutor," kata Novel.
Novel mengaku akan memberikan fakta-fakta kalau dibentuk tim independen pencari fakta.
Mengingat bila dilakukan penyidikan dari internal Polri ia menilai akan emosional dan tidak obyektif.
"Saya ada beberapa bukti lain bukti-bukti itu tak direc penyerangan pada saya tapi bukti-bukti lain," tambahnya.
4. Novel tuding banyak bukti dihilangkan
"3 Bulan setengah kejadian penyerangan, dilakukan di tengah-tengah orang banyak, barang bukti banyak, walau banyak barang bukti sudah dihilangkan. Saya merasa 3 bulan setengah waktu yang sangat lama teroris yang lebih rumit diselesaikan sebulan dua bulan."
"3,5 bulan sangat lama kalau dibandingkan dengan kasus lain sangat jauh. Ini bukan soal kemampuan tapi masalahnya kemauan. Ditambah berani atau tidak," kata Novel.
Ia juga mengaku janggal lantaran sketsa wajah dilakukan setelah ditanya dari pihak keluarganya dan akahirnya dibuat setelah 2 bulan 2 minggu.
"Perkara begini tak perlu pemeriksaan terlalu meluas haruslah dipisahkan pelaku lapangan dan aktor intelektual. Saya selalu bilang pelaku-pelakunya ditangkap dulu," kata Novel.
Masih ada beberapa hal yang disampaikan Novel tapi di atas adalah poin-poin pentingnya.
Begitulah, Jadi pristiwa Novel Baswedan yang bisa dikatakan membuat Najwa Shihab mundur di acara " Mata Najwa" yang pernah mewawancarainya.
Dari situ, seperti dilansir dari Kompas.com, Stasiun televisi Metro TV akan mempersiapkan acara pengganti " Mata Najwa", yang akan berakhir tayang di episode terakhir di penghujung Agustus 2017.
President Director Metro TV Suryopratomo mengatakan, bagian pemergraman tengah mempersiapkan acara pengganti Mata Najwa.
"Ya pasti, namanya televisi itu kan bikin program-program. Namanya tv itu harus siap dengan berbagai macam program. Itu bagian programming sedang siapkan program penggantinya," kata Suryopratomo, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/8/2017).
Berakhirnya suatu program acara, kata Suryopratomo, bukan baru sekali dihadapi Metro TV.(*)