Find Us On Social Media :

Sering Dibully Karena Punya Nama Aneh, Ternyata Beginilah Kisah di Balik Nama Bu Guru ini

By Aji Bramastra, Kamis, 10 Agustus 2017 | 16:41 WIB

Kukira Januari, sering dibully karena namanya

Grid.ID - Nama adalah doa.

Tapi bisa juga, nama dipilih karena ada peristiwa di balik nama itu, yang dimaksudkan sebagai pengingat.

Nah, itu juga yang terjadi dalam hidup seorang guru asal Magelang Utara, Jawa Tengah, ini.

Namanya sangat unik dan bikin geli yang mendengar : Kukira Januari.

" >

(BACA : Kenapa Mata Najwa Stop Tayang? Ini 4 Kemungkinan Yang Menyebabkannya Najwa Shihab Berhenti! )

Belakangan Ira menjadi buah bibir lantaran foto KTP miliknya tersebar di dunia maya.

Netizen menganggap nama Kukira Januari sangat tak lazim seperti kebanyakan nama orang pada umumnya.

Ternyata, ada kisah di balik pemilihan nama itu.

Ira mengakui memang benar nama aslinya Kukira Januari pemberian orangtuanya, Dwi Shaleh dan Nanik Suprapti.

(BACA : Gawat! Update Status Ibu Muda Bikin Netizen Tersinggung, Sampai Ada yang Mau Buka Celana Segala Loh )

Meski saat lahir pada 18 Desember 1988 silam, ia diberi nama Elvira Januari.

Nama depan Elvira kemudian diganti karena ternyata memilik arti yang tidak bagus.

"Kata Bulik (tante) saya, Elvira itu artinya kurang baik. Lalu disarankan untuk cari pengganti. Waktu itu saya masih Taman Kanak-Kanak (TK)," jelas Ira yang guru Bahasa Jawa di SMK Negeri 1 Kota Magelang itu.

Orangtuanya kemudian mengganti Elvira menjadi Kukira Januari.

(BACA : Parah, Menteri di Jakarta Disuguhi Hiburan Penari Perut Setengah Bugil Saat Peluncuran Buku )

Nama depan tersebut dipilih karena Ira seharusnya lahir pada bulan Januari sesuai perkiraan dokter.

Tapi ternyata Ira lahir bulan Desember.

"Orangtua saya cerita kalau hasil USG memperkirakan HPL (Hari Perkiraan Lahir) saya bulan Januari, eh ternyata bulan Desember sudah lahir. Nah itu lah mengapa mereka ngasih nama Kukira Januari,” ujar Ira, sebagaimana dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Alumni Jurusan Bahasa Jawa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ini masih merasa biasa dengan nama yang disandangnya itu.

Keluarga dan teman-temannya saat Sekolah Dasar (SD) juga tidak pernah mempermasalahkan.

Ira baru merasakan hal aneh ketika setiap kali naik angkutan umum para penumpang menertawainya saat melihat nametag yang terpasang di baju seragamnya.

Tidak sedikit yang berbisik, atau langsung mengatakan kalau nama saya lucu.

"Kalau saya naik angkot, penumpang itu suka cekikikan, bisik-bisik sama penumpang lain, soalnya baca nametag di seragam. Aneh saja, tapi saya cuek," kisahnya.

Sampai ketika duduk di bangku SMP dan SMA dirinya kerap menjadi bahan guyonan.

Saat menempuh kuliah pun, Ira bak artis terkenal yang kerap menjadi bahan perbincangan oleh mahasiswa sampai dosen-dosen.

Apalagi Ira juga dikenal aktif dan mudah bergaul dengan siapapun.

Ketika ibu satu anak ini bekerja sebagai pengajar di SMK Negeri 1 Kota Magelang ternyata masih ada ada orang maupun murid-muridnya yang bercanda.

"Kalau teman-teman awalnya pasti geli ya, tapi lama-lama sudah biasa. Kalau murid-murid juga suka bertanya, terutama kalau pas perkenalan. Tapi kadang saya bilang sama mereka 'ndak usah tanya ya' hahahaha," ucap sosok yang dikenal humoris ini.

Ira mengaku pernah sedih dan sempat komplain dengan orangtuanya karena sering di-bully.

Apalagi di dalam keluarganya, hanya dia yang mempunyai nama unik.

Nama kakak perempuannya, Devi Setyarini sedangkan adik laki-lakinya Ibnu Rasyid. Tetapi orangtuanya selalu meyakinkan bahwa nama Kukira Januari mengandung makna yang baik.

Orangtuanya juga selalu membesarkan hatinya bahwa namanya unik dan tidak ada yang sama di seluruh dunia.

“Pernah sedih kalau di-bully, tapi bapak bilang justru saya harus bangga, karena hanya ada satu nama Kukira di dunia. Saya pun diam dan menerimanya saja sampai sekarang. Kalau ada yang meledek sudah biasa saja, disenyumin aja,” tutur istri dari Marvin Novianto (27) ini.

Meski namanya unik dan lucu, Ira tidak lantas memberi nama anaknya dengan nama yang unik pula.

Ia menyematkan nama Qinaa Muhammad untuk anak semata wayangnya yang saat ini masih berusia 9 bulan.

"Cukup saya saja lah. Ingat dulu saya diledek, jangan sampai anak saya mengalami juga," ujarnya.

Ira sendiri tidak mengetahui bagaimana bisa KTPnya bisa tersebar.

Dia merasa tidak pernah menggunggah kartu identitasnya itu ke media sosial sampai menghebohkan netizen.

"Saya tidak tahu siapa yang upload, tiba-tiba heboh aja," kata Ira, Rabu (9/8/2017). (*)

Artikel ini sebelumnya tayang di Kompas.com, ditulis oleh Ika Fitriana, dengan judul Ibu Guru yang Ayu dan Humoris Ini Bernama Kukira Januari