4. Penyakit lain yang ditemui pada anak dengan kasus sindrom Tourette di antaranya gangguan tingkah laku (conduct disoder), seperti suka melawan dan perilaku kasar, yang dialami oleh 1-2 anak dari 10 anak penderita sindrom Tourette.
5. Gejala utama sindrom Tourette dilakukan tanpa sengaja oleh penderita karena tidak memiliki maksud atau tujuan apa pun karena penderita sendiri tidak dapat mengendalikan kemunculannya.
6. Ada dua jenis sindrom Tourette yang umumnya terjadi pada anak-anak, Motor tics dan Vocal tics.
7. Jenis sindrom Tourette Motor Tics memilki ciri melakukan gerakan secara berulang seperti mengerdipkan mata, membuka mulut, atau menganggukkan kepala.
8. Jenis sindrom Tourette Vocal Tics memilki ciri membuat suara seperti membuat suara menyerupai binatang atau menirukan perkataan orang lain.
9. Kriteria yang digunakan untuk mendapatkan diagnosis sindrom ini jika sindrom ini muncul di antaranya sebelum usia 18 tahun dan mengalami motor tics maupun vocal tics.
10. Untuk menentukan diagnosis sindrom Tourette, akan dilakukan tes darah dan MRI scan.
11. Tidak ada obat yg dapat menyembuhkan sindrom Tourette.
12. Penanganan sindrom Tourette ditujukan untuk mengendalikan gejala yang mengganggu kehidupan sehari-hari seperti dengan cara terapi wicara atau penanganan psikologis, edukasi dan dukungan.
13. Obat-obatan antipsikotik, benzodiazepin umumnya digunakan agar anak penderita sindrom Tourette dapat melakukan aktivitas harian dengan baik sekaligus meminimalkan efek samping dari obat-obatan yang digunakan.
14. Yang perlu diingat penderita sindrom Tourette akan mencapai puncaknya pada saat penderita mencapai usia remaja dan kondisinya akan membaik seiring bertambahnya usia.