Find Us On Social Media :

Hanya Tinggal Kenangan, Inilah Isi Curahan Hati Anak Mantan Juragan Batik Laweyan

By Alfa, Sabtu, 12 Agustus 2017 | 03:48 WIB

Salah satu usaha pembatik di daerah Laweyan yang masih bertahan.

Laporan wartawan Grid.ID, Ristiani Theresa

Grid.ID - Kampung Laweyan di Solo, Jawa Tengah identik dengan batik.

Sejarah menunjukkan kemasyhuran Laweyan sebagai kampungnya juragan batik sudah dimulai sejak awal abad ke-20.

Sampai dengan tahun 1960-an, sekitar 90 persen penduduk di kampung ini adalah pengusaha batik dan sisanya para karyawan yang mengerjakan pembuatan batik.

Bisnis batik di Laweyan pernah mengalami pasang surut.

" >

Ternyata di balik kesuksesan kampung tersebut, saat ini banyak sekali sejarah yang tertinggal.

Hal ini dikatakan oleh Titik Harjo Susanto, anak mantan juragan Batik Pulo Djawa yang ditemui oleh wartawan Grid.ID, Ristiani Theresa.

Titik Harjo Susanto menceritakan kehidupannya yang jauh dari kata susah saat kedua orang tuanya masih aktif menggeluti dunia batik tulis di Kampung Laweyan.

Bapak Ibunya adalah salah satu juragan batik yang paling memiliki derajat tertinggi di kampung Laweyan.

Baca : 5 Berita Terpopuler - Bangkrutnya Jamu Nyonya Meneer Hingga Firasat Buruk Dokter Reisa Kepada Dokter Ryan Thamrin

Ibunya, Daryati mendapat julukan Mbok Mase dan bapaknya yang bernama Slamet Harjo Susanto mendapat julukan Mas Nganten.

Titik Harjo Susanto yang dulu juga sempat mendapat julukan Mas Titik, memiliki 4 saudara kandung dan 2 saudara tiri.