Ia berusaha memastikan jalur pernapasan DeMont tetap lancar dengan menghitung pompaan pada jantungnya.
Lima hari kemudian, Stephen berhasil bangun, berjalan dan beraktivitas seperti orang sehat pada umumnya. Ia memeluk Madeline dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
Malaikat ini tidak berhenti menyelamatkan orang. Pada malam pergantian tahun 2016 lalu, dalam penerbangan dari Seattle ke San Antonio, ia kembali menyelamatkan seorang pria paruh baya.
Pria yang tidak diketahui namanya itu mengalami sakit kepala, sesak napas dan sakit di bagian dadanya.
Karena masih sadar, Madeline berusaha menjaga pria itu tetap tenang sampai pesawat mendarat 30 menit kemudian.
Peristiwa ketiga baru saja terjadi pada bulan Juli 2017 lalu.
Kali ini Madeline menyelamatkan nyawa Will Treiner, seorang pemilik bisnis konsultan berusia 50 tahun.
Madeline dan ayahnya, Kenny Dahl sedang bersepeda dari Kota Seattle ke Portland Classic, Oregon.
(BACA JUGA Terungkap, Ternyata Rasa Pahit Kopi Juga Sepahit Masa lalunya)
Mereka menemukan Will pingsan dengan wajah yang sudah membiru di pinggir tebing.
Saksi mengatakan bahwa pria itu jatuh dari sepedanya dan kepalanya membentur aspal.
Madeline segera memompa jantung pria itu secara manual setiap dua menit sekali sampai ambulans tiba dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Namun tiba-tiba, ia mendengar bahwa sang pria meninggal. Beberapa hari kemudian, Madeline terkejut karena mendapat kabar bahwa Will selamat berkat pertolongannya.
Madeline meyakini bahwa pengetahuan seseorang tentang CPR sangat dibutuhkan. Dan ia sendiri juga merasa lega karena bisa menolong orang yang bahkan tidak ia kenal.
"Mereka semua yang saya tolong, mereka semua adalah orang asing yang kebetulan saya temui. Dan mereka layak untuk diselamatkan. Saya lega dan bahagia karena itu," kata Madeline.
Wah...hebat banget yaa.. Semoga kisah Madeline ini menginspirasi kita untuk tidak segan menolong siapapun dengan respon tenang dan cepat. (*)