Grid.ID – Kisah-kisah dalam drama dan televisi seringkali menggambarkan karakter pria yang menyelamatkan karakter wanita.
Namun bukan itu yang terjadi dalam kehidupan Madeline Dahl. Siapakah dia?
Dilansir Grid.ID dari today.com dan usnews.com, Madeline Dahl awalnya hanyalah seorang perawat yang bekerja di Unit Gawat Darurat bagian jantung di University of Washington Medical Center, Seattle, Washington, Amerika Serikat.
Usianya masih belia, yakni baru 24 tahun.
Namun apa yang ia lakukan dalam 1 tahun ini telah mengubah hidup 3 orang.
Ya, sampai bulan Juli 2017 lalu, Madeline telah menyelamatkan 3 korban serangan jantung mendadak (sudden cardiac arrest) dan ketiganya adalah laki-laki.
Pada peristiwa pertama yang terjadi pada bulan Oktober 2016 lalu, ia menyelamatkan Stephen DeMont.
Stephen yang kala itu berusia 60 tahun, pingsan di halte depan University of Washington Medical Center, tempat Madeline bekerja.
Aplikasi dalam telepon pintar Madelinelah yang pertama kali memberikan peringatan kepadanya bahwa ada seorang pria yang pingsan di area tersebut.
Bersama dengan temannya, Zach Forcade, Madeline berusaha memompa jantung Stephen secara manual sampai ambulans datang.
Ia berusaha memastikan jalur pernapasan DeMont tetap lancar dengan menghitung pompaan pada jantungnya.
Lima hari kemudian, Stephen berhasil bangun, berjalan dan beraktivitas seperti orang sehat pada umumnya. Ia memeluk Madeline dan mengucapkan terima kasih kepadanya.
Malaikat ini tidak berhenti menyelamatkan orang. Pada malam pergantian tahun 2016 lalu, dalam penerbangan dari Seattle ke San Antonio, ia kembali menyelamatkan seorang pria paruh baya.
Pria yang tidak diketahui namanya itu mengalami sakit kepala, sesak napas dan sakit di bagian dadanya.
Karena masih sadar, Madeline berusaha menjaga pria itu tetap tenang sampai pesawat mendarat 30 menit kemudian.
Peristiwa ketiga baru saja terjadi pada bulan Juli 2017 lalu.
Kali ini Madeline menyelamatkan nyawa Will Treiner, seorang pemilik bisnis konsultan berusia 50 tahun.
Madeline dan ayahnya, Kenny Dahl sedang bersepeda dari Kota Seattle ke Portland Classic, Oregon.
(BACA JUGA Terungkap, Ternyata Rasa Pahit Kopi Juga Sepahit Masa lalunya)
Mereka menemukan Will pingsan dengan wajah yang sudah membiru di pinggir tebing.
Saksi mengatakan bahwa pria itu jatuh dari sepedanya dan kepalanya membentur aspal.
Madeline segera memompa jantung pria itu secara manual setiap dua menit sekali sampai ambulans tiba dan membawanya ke rumah sakit terdekat.
Namun tiba-tiba, ia mendengar bahwa sang pria meninggal. Beberapa hari kemudian, Madeline terkejut karena mendapat kabar bahwa Will selamat berkat pertolongannya.
Madeline meyakini bahwa pengetahuan seseorang tentang CPR sangat dibutuhkan. Dan ia sendiri juga merasa lega karena bisa menolong orang yang bahkan tidak ia kenal.
"Mereka semua yang saya tolong, mereka semua adalah orang asing yang kebetulan saya temui. Dan mereka layak untuk diselamatkan. Saya lega dan bahagia karena itu," kata Madeline.
Wah...hebat banget yaa.. Semoga kisah Madeline ini menginspirasi kita untuk tidak segan menolong siapapun dengan respon tenang dan cepat. (*)