Grid.ID – Tak ada kalimat putus yang tegas diutarakan dalam lagu ciptaan Raisa Andriana yang berjudul “Usai Di Sini”, namun semua juga tahu kalimat tersebut menyiratkan arti sebuah perpisahan.
Galau bisa saja dirasakan, namun tak perlu risau berlebihan.
Upayakan tetap tegar, tegas dan yakin dalam menentukan keputusan bersama.
(Baca: Belum Lama Ngaku Pacaran, Eh Dua Idol Ini Kepergok Udah Putusan)
Selain itu, selama menunggu kepastian, coba deh ikuti cara Raisa memaknai dirinya yang tak mudah menyerah tapi bijaksana…
Nah, dalam video klip Usai Di Sini yang dirilisnya pada (11/8/2017) lalu, Raisa memaknai lagu yang diambil dari album ketiganya Handmade dengan cara sederhana.
Yang ini bikin kamu takkan jera.
Ini Yang Raisa Lakukan Saat Menunggu, Tapi Tak Selamanya…
Morning Routine
Jadi perempuan yang belum mendapat kepastian emang bikin galau perasaan.
Kamu jadi bertanya-tanya, ‘apa dia sungguh serius menginginkan? Atau hanya sekadar ingin dijadikan permainan?’
Duh jangan galau selama menunggu kepastian, Raisa saja tetap melakukan aktivitas rutinnya.
Pagi-pagi ia bangun, kalo bisa salat subuh dulu, pemanasan, sarapan, nge-teh dan yang paling penting itu harus rileks.
Hirup udara segar sebanyak-banyaknya!
Makanya, Yaya melakukan morning routine-nya.
Foto Automotica
Menghabiskan waktu sendirian itu boleh-boleh saja.
Apalagi di masa tenggang antara mau lanjut pacaran atau putusan.
Jangan terlalu tegang memikirkannya.
Pergilah berjalan-jalan sejenak, nikmati kesendirian.
(Baca: Suara Raisa Tetap Indah Meski Tanpa Buka Mulut, Keren Banget!)
Temukan Matahari yang hangatnya paling pas diserap tubuh, yaitu saat ia sendirian di waktu antara kesunyian malam dan sampai menjelang keriuhan nyaring suara ayam.
Seperti juga yang dilakukan Raisa, ia keluar dari kamar untuk menghabiskan waktunya sendirian.
Ia renggut kehangatan pagi, naik komedi putar sendiri, foto box di Itali.
Akhirnya Naik Motor SNI
Yap, galau di hati namun tetap berhati-hati.
Raisa ini sangat safety.
Dia jalan-jalan dengan cara mengendarai Vespa namun tetap mengenakan helm SNI yang tali pengikat dagunya terpasang pas di wajah.
Lalu lintas-nya dipatuhi, lampu depan dinyalain.
Habis puas berjalan-jalan, aman, tentram, akhiri dengan senyum bijaksana.
Kembali nyalakan motor dan pulanglah ke tempat yang tepat yang bisa menerima kamu apa adanya.
Raisa sudah mencontohkannya: Menunggu itu boleh saja, tapi jangan selamanya…
(*)