Find Us On Social Media :

Jangan Kebanyakan Konsumsi Gula, Berpengaruh Pada Kehidupan Seksual Loh

By Way, Senin, 14 Agustus 2017 | 16:02 WIB

kebanyakan konsumsi gula

Grid.ID- Makanan yang mengandung banyak gula memang memiliki efek buruk untuk kesehatan jika dikonsumsi terlalu banyak. 

Selain memiliki efek buruk terhadap kesehatan, terlalu banyak makan gula juga bisa mempengaruhi kehidupan seks kamu. 

Mengonsumsi gula bisa menurunkan kadar testoteron dan libido. 

Baca lebih lanjut untuk mengetahui lebih jauh, dampak mengonsumsi gula terlalu banyak pada kehidupan seksual 

" >

1. Menurunkan testoteron 

Ya, kelebihan gula menyebabkan resistensi insulin yang menurunkan kadar testosteron.

Padahal fungsi testosteron adalah membantu meningkatkan dorongan seksual dan ereksi.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Clinical Endocrinology mengungkapkan bahwa glukosa (gula) menyebabkan penurunan tingkat testosteron yang signifikan.

(Baca :  Ternyata Al dan Prilly Latuconsina Sedang Membangun Hubungan, Ini Faktanya )

2. Penyebab Resistensi Leptin 

Leptin adalah hormon yang menandakan asupan makanan, yang memonitor perilaku seksual. 

Oleh karena itu, jika kamu memiliki kelebihan gula, ini bisa menyebabkan resistensi leptin yang mempengaruhi kesehatan seksual kamu, menurut penelitian yang dipublikasikan dalam Journal Clinical Endocrinology. 

(Baca :  TERPOPULER: Pernikahan Megah Wali Kota Kendari, Sosok Istri Resmi Wali Kota Hingga Lokasi Hubungan Intim Selingkuhannya )

3. Mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan, yang disekresikan oleh kelenjar pituitari yang membantu dalam menjaga libido yang optimal. 

Kelebihan gula tidak hanya menyebabkan obesitas, tapi  juga menyebabkan resistensi insulin dan mempengaruhi fungsi seksual, serta mengurangi libido. 

(Baca : Tampilan Makeup Gita Gutawa Kok Mirip Banget dengan KD ?  )

4. Membuat Kamu Lelah 

Mengonsumsi makanan manis terlalu banyak tidak hanya mengubah glukosa darah, tapi juga menyebabkan kelaparan dan kelelahan. 

Selain itu, kelebihan gula menyebabkan penurunan kadar oreksin dan neurotransmiter, yang mengatur perilaku dan gairah, sehingga menyebabkan kelelahan dan menghambat kehidupan seks kamu. (*)