Grid.ID – Siapa yang tak suka kentang goreng?
Makanan ini merupakan salah satu favorit baik tua maupun muda.
Kaya akan karbohidrat, kentang goreng kerap kali disantap sebagai camilan.
Tapi tahukah anda bahwa mengonsumsi kentang goreng dalam suatu takaran dapat meningkatkan risiko kematian hingga dua kali lipat?
( Baca : Minum Alkohol Bisa Mengurangi Resiko Diabetes, Ini Syarat Konsumsinya )
Dilansir dari akun instagram @ingin.sehat, menurut penelitian yang dipublikasikan oleh American Journal of Clinical Nutrition, mengonsumsi kentang goreng sebanyak dua sampai tiga kali per minggu dapat meningkatkan risiko kematian hingga dua kali lipat.
Hal ini mungkin terjadi karena, konsumsi kentang goreng yang berlebihan dapat menyebabkan obesitas.
Obesitas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi timbulnya kanker.
Sebanyak 14 persen pria dan 20 persen wanita yang meninggal akibat kanker juga terdiagnosis obesitas sepanjang hidupnya.
Satu porsi kecil kentang goreng mengandung kalori yang cukup tinggi.
Secara detail, 100 gram kentang goreng mengandung 270 kalori.
Sementara kentang yang dikukus hanya mengandung 80 kalori.
Selain faktor obesitas, senyawa acrylamide yang terkandung juga tidak kalah penting dalam meningkatkan risiko kanker.
Terutama kanker kerongkongan, hati, empedu, pankreas, usus besar, ginjal, prostat, payudara, rahim, serviks, dan ovarium.
Senyawa ini terbentuk ketika suatu bahan makanan telah digoreng atau dibakar dalam suhu yang tinggi.
Perubahan warna makanan menjadi kecoklatan adalah suatu tanda yang mencerminkan bahwa makanan itu mengandung senyawa acrylamide.
Semakin coklat atau gelap, maka kandungan acrylamide semakin tinggi.
Hal ini yang membuat seorang penggemar kentang goreng berisiko mengalami penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.
Kandungan lemak trans di dalam kentang goreng dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat atau LDL.
(*)