Find Us On Social Media :

Kisah Jalan Angker di Perbatasan Timor, Dijuluki Kerajaan Hantu, Pengguna Jalan Harus Bunyikan Klakson

By Ahmad Rifai, Sabtu, 19 Agustus 2017 | 22:37 WIB

Ilustrasi | Pos Kupang

Yosep menambahkan, "Orang bilang, dari kilometer 17 sampai 18, merupakan ruas jalan menuju kerajaan setan. Ini diungkapkan oleh seorang Kiai dari Alor."

"Kiai ini yang telah memindahkan 'jalan setan' itu tahun 1996."

"Dampaknya lakalantas berkurang maut berkurang."

Saat jalan tersebut jadi zona maut, puncaknya pada Bus Damri yang menghantam Mikrolet Monas dengan memakan 7 korban, baru Kiai asal Alur tersebut dimintai tolong.

"Kecelakaan maut Bus Damri vs Mikrolet Monas terjadi di depan rumah saya. Bahkan hampir menabrak rumah dan kios saya," ungkap Yosep yang telah berusia 78 tahun.

Yosep sendiri tinggal di sana sejak tahun 1964.

Berdasarkan penerawangan Kiai asal Alor, setiap hari, siang, hingga malam, ada satu pasukan setan yang dipimpin oleh seorang komandan perempuan cantik berambut panjang hingga tumit kaki.

(Baca juga: Ditinggal Suami Selingkuh saat Sedang Hamil 3 Bulan, Kisah Wanita ini Begitu Mengharukan!)

Pasukan setan ini, imbuhnya, kerap melintasi jalan di Noelbaki, dekat pintu gerbang masuk SMA Advent Noelbaki, lalu keluar di tikungan maut dekat Monas, tepat di samping Pustu Kuannoah.

Dari sini, kemudian akan muncul lagi di ujung Jembatan Noelbaki, persisnya berada di Tugu kilometer 17.

Karena jadi lintasan pasukan setan, inilah yang membuat jalan sering memakan korban. 

Korban mulai dari luka parah hingga cacat permanen.