Ini bisa dimaknai sebagai persembahan kepada Perawan Guadalupe.
Perawan Guadalupe adalah sebuah penampakan Perawan Maria, muncul di bekas kuil Aztec.
Ada harapan besar yang bergantung pada persembahan yang telah diberikan.
Ini terlihat dari antusias yang dipertontonkan oleh beberapa cuardilla (sekelompk orang yang melaksanakan kegiatan secara bersama-sama).
Secara visual, potret yang didapat begitu dahsyat dan menakjubkan!
Ada unsur aneh terkandung di dalamnya.
Bagi Agusti, ada pelajaran yang bisa dipetik dari kostum para badut.
"Semua kain ini sangat berwarna indah. Namun, ketika Anda melihat kostum badutnya, mereka tampak compang-camping dan usang," ungkapnya.
Dirinya kemudian memaknainya ulang, menyebutkan bahwa ini adalah representasi kehidpan yang sedang terjadi di Meksiko dan Amerika Latin.
Kesengsaraan, kesenjangan sosial, dan disfungsi sosial, kian merajalela diburamkan oleh kenampakan luar yang terlihat mewah.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Agusti mengira badut banyak dimainkan oleh para pria yang lebih tua.
Kini, banyak pemain badut yang didominasi oleh para anak muda atau anak-anak yang ikut bersama ayahnya.
"Veracruz adalah salah satu negara (bagian) paling berbahaya di Meksiko," ungkapnya.
Hal ini dirujuk dari kekerasan terkait narkoba di wilayah tersebut.
Paling tidak, saat ini dengan berada di sebuah cuadrilla dapat memberi anak-anak ruang untuk menyalurkan bakat positif dan tetap menjaga kelestarian tradisi lokal.(*)
Artikal ini sebelumnya tayang di Pos Kupang dengan judul: Mengapa Badut “Merajai” Setiap Sudut Kota Meksiko