Grid.ID - Jugun ianfu merupakan istilah yang digunakan di Indonesia untuk menyebut wanita penghibur di masa penjajahan Jepang.
Tidak hanya dari Indonesia, jugun ianfu juga berasal dari negara tetangga.
China, Taiwan, Timor Leste, dan Korea adalah rentetan negara yang juga menjadi korban budak seks.
(BACA JUGA:Bebas dari Penjara, Tora Sudiro Ucapkan Kata Ini dan Minta Maaf Atas Kelakukannya!)
Sebelum Indonesia merdeka, sekitar tahun 1943-1945 remaja perempuan di Pulau Jawa dijanjikan oleh Pemerintah Jepang untuk melanjutkan sekolah.
Mereka akan melanjutkan sekolah ke Tokyo dan Shinanto (Singapura).
Sayang, janji ini tak tercantum dalam Osamu Serei (Lembaran Negara).
(BACA JUGA: Wah Gawat, Ternyata Poligami Sebabkan Bencana Genetika Di Daerah Ini! )
Tak lama setelah Jepang kalah dalam Perang Dunia Kedua, para perempuan ini dilepas tanpa tanggungjawab dan uang saku.
Mereka juga tidak mendapat jaminan dan perlindungan dari hukum pemerintah Indonesia.
Para jogun ianfu ini kemudian dibuang di berbagai wilayah terpencil di Indonesia.
(BACA JUGA: Sudah Berumur Tapi Masih Cantik Seperti Remaja, Intip Tips Salma Hayek!)
Beberapa juga dibuang ke negara tetangga seperti Thailand.
Sampai tahun 1978, masih ada perempuan Jogun Lanfu yang didapati hidup di Pulau Buru, Maluku.
Kisah mereka sungguh pilu.
Para perempuan ini tidak pernah kembali ke keluarganya.
Banyak alasan yang terlontar.
(BACA JUGA: Kembali Jalani Sidang Cerai, Istri Ustaz Al habsyi kini Membawa Saksi)
Ada yang tidak tahu jalan pulang atau merasa malu untuk kembali.
Mereka juga memutuskan tidak pulang karena tidak pernah dicari oleh keluarganya.
Jogun ianfu, wanita bercita-cita yang terlupakan.
Hingga sekarang, para korban perbudakan seksual ini hanya mendapat dana bantuan darii Kementrian Sosial.
Mereka masih menunggu permohonan maaf dari Jepang. (*)