Grid.ID - dikutip dari siakapkeli, kisah seseorang yang mengalami kesulitan saat akan pulang ke rumah.
Kita tidak tahu apa yang akan terjadi, mungkin hari ini kita tidak membutuhkan bantuan siapapun, tapi bisa jadi suatu hari nanti kita membutuhkan pertolongan.
Begitulah yang diceritakan oleh Radin Danial akan kisah seorang pria yang terpaksa kesulitan untuk pulang ke rumah dan tidak ada orang yang mau membantu.
Lebih memilukan dia hanya mampu berjalan kaki saja untuk pulang ke rumah.
(BACA: Anak ini Tersedak Air Liur Hingga Wajahnya Pucat, Pertolongan yang Dilakukan Orangtuanya Luar Biasa!)
Rumahynya tidak dekat, sudah hampir 10 jam berjalan, tapi masih belum sampai hingga akhirnya Radin mengulurkan bantuan.
Mari kita ikuti kronologi darinya akan kisah ini yang diceritakan oleh Radin.
Jam 3.00 Dini Hari
Aku terbangun karena teringat ada sesuatu yang penting harus diselesaikan.
Pakai baju dan jaket, kemudian berencana untuk pulang ke rumah.
Tiba-tiba, melihat seseorang berjalan di jalan raya.
Karena aku selalu melalui jalan tol itu, jadi aku tahu tidak ada rumah di sekitar lokasi.
Jadi aku berhenti, bertanya apakah dia mau menumpang.
(BACA : Si Ganteng Atalarik Syah Dituduh Biseksual, Ternyata…)
Dia bertanya, "Apakah boleh?"
"Tentu saja, mau ke mana?" tanyaku.
"Kajang", jawabnya.
Aku menjawab, "Ok, tujuanmu dalam perjalananku juga".
(BACA : 14 Foto Ini Buktikan Korea Utara dan Selatan Bak Bumi dan Langit! Nomor 3 Kontras Banget!)
Setelah itu dia naik motor dan kami terus menuju ke Kajang untuk mengantarkannya.
Seba Kajang sedikit jauh, kami berhenti di untuk mengisi bensin sambil beristirahat sebentar.
Kami mengobrol saat sedang beristirahat.
Aku bertanya, "Kamu siapa? Dari mana? Dari mana kamu mulai berjalan? Kenapa jalan kaki?"
Jawaban yang diberikannya benar-benar membuat aku terkejut.
Namanya Ganesan, dia adalah pekerja umum di perusahaan swasta.
Setelah pekerjanya selesai, dia tertinggal karena terlambat. Dompet, ponsel dan IC semuanya ada dalam van tersebut.
(BACA : Bagian Tubuh Ini Yang Dirasa Seksi Bagi Para Pria, Payudara Tidak Termasuk, Kenapa ya?)
Coba teka dari mana dia mulai berjalan? DAMANSARA.
Dia mulai berjalan pada pukul 6 sore, sekarang sudah 3.30 pagi, 9 jam 30 menit berjalan dari Damansara, sebab tidak ada yang menolong.
Bukan hanya untuk tumpangan, tapi juga untuk panggilan telepon.
Dan lagi, dia tidak mempunyai uang tunai, sebab dompet dalam van.
Tak dapat dibayangkan betapa laparnya dia, sebab berjalan hampir 10 jam tanpa makanan dan minuman.
Aku tawarkan dia minum yang aku bawa, awalnya dia menolak sebab malu.
Aku berkata, "Kalau aku ada RM5 atau RM10 (RM=Ringgit Malaysia), aku akan mengajakmu makan, tapi aku minta maaf, sebab hanya ini uang yang ada."
"Hanya cukup untuk membeli bensin, sebab uang banyak dihabiskan untuk pernikahan minggu ini."
"Aku minta maaf sebab tidak ada uang, tapi aku janji akan belikan makan siang atau makan malam, lain kali bila ada uang lebih. "
Katanya, "Tidak apa, aku bersyukur karena kamu membantuku, sebab orang yang dekat sebelum kamu mengabaikanku saat aku mintai tolong."
Bila sampai nanti, aku tidak tahu apa yang mungkin lebih menyedihkan. Walau pun kami berbeda agama dan ras, tapi tetap ada satu kesamaan, kita semua manusia.
'Bro, jika kamu baca tulisan ini, telepon lah aku. Kita bisa makan bersama. Tidak usah sungkan, aku bayarkan.' tulis Radin Danial pada akun Facebooknya.
(*)