Find Us On Social Media :

Wow, Punya Paman Terkaya di Indonesia, Wanita ini Tinggalkan Kehidupan Mewah dan Pilih Menjadi Suster

By Way, Kamis, 17 Agustus 2017 | 03:43 WIB

Suster Lucy Agnes

Ia memulai kehidupan misionaris ketika di Hong Kong, di mana ia pergi berlibur bersama keluarganya di sebuah hotel mewah.

Menurut cerita Maria Donna, awal dari pertobatannya adalah ketika ia berlibur ke Hongkong.

(Baca :  Cukup 7 Menit dan Dapatkan Lengan Kencang, Mudah Banget! )

“Awalnya saya sangat terganggu dengan melihat begitu banyak tunawisma di jalanan Hong Kong, yang sedang meringkuk, sakit dan kotor."

"Insting emosional pertama saya adalah saat melihat mereka dan saya ingin muntah.”

“Saat saya meninggalkan orang-orang ini, ada sesuatu hal yang membuat saya berjalan melambat, seolah-olah dia menyuruh saya kembali kepada mereka untuk melakukan sesuatu hal baik untuk orang-orang yang tidak beruntung itu," ujar Maria.

(Baca :  Pasca Gugatan Cerai David NOAH Masih Simpan Harapan Balik, Gracia Indri Terlihat Agak Kurusan )

Setelahnya, Maria Donna memutuskan untuk masuk dalam Congregation of the Missionaries of Charity dengan nama Suster Lucy Agnes.

Awalnya kedua orang tuanya sangat menentang pilihan ini.

Sejak saat itu, Suster Lucy bekerja untuk orang miskin dan paling terpinggirkan.

Sekarang dia tinggal di Timor Timur, salah satu negara paling miskin di Asia.

Untuk menghubungi Suster Lucy sangat sulit karena dia tidak memberikan rincian detail informasi mengenainya.

(Baca :  6 Cara Ini Ampuh Untuk Obati Jamur Kuku, Sebenarnya Simple Kok )

Kanonisasi Ibu Teresa, pendiri Missionaries of Charity disambut dengan gembira oleh umat Katolik di Indonesia.

Irene Setiadi, seorang dokter medis dan pendiri Kelompok Bakti Kasih Kemanusiaan (KBKK), memutuskan untuk menunjuk santo pelindung Ibu Teresa dari kegiatannya.

KBKK, yang mempunyai puluhan dokter memberikan layanan kesehatan gratis kepada orang miskin di 30 keuskupan yang tersebar di seluruh Indonesia. (*)